OTTAWA, Suara Muhammadiyah- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam kunjungannya ke Masjid Asosiasi Muslim Ottawa saat momentum Idul Adha lalu, menyatakan apresiasinya terhadap peran Muslim di Kanada. Betapa perbedaan identitas yang dimiliki oleh Muslim di Kanada dapat melebur. Saat ini, kurang lebih ada 1.5 juta masyarakat Muslim di Kanada yang membentuk 3 persen dari total penduduk di negara tersebut.
Menurutnya, hal tersebut mencerminkan betapa keberagaman yang ada di Kanada menjadi sumber dari kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai dan menjunjung nilai-nilai kesetaraan.
Dilansir dari Saudi Gazette, selama ini Trudeau aktif mengunjungi masjid-masjid di beberapa kota. Kabinet pemerintahannya pun mengikutsertakan seorang wanita Muslim yang datang ke Kanada sebagai anak pengungsi dari Afghanistan. Bahkan, wanita berjilbab diberikan kesempatan untuk menjadi anggota kepolisian.
Melihat berbagai isu Islamophobia yang serta ketakutan-ketakutan yang berkembang di Kanada dan negara-negara lainnya, Trudeau pun menghimbau kepada masyarakat Kanada untuk terus menciptakan berbagai peluang, inklusifitas, dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat.
“Ketika dunia sering kali terpecah belah karena ketakutan dan kemarahan, Kanada mampu dan sudah seharusnya menunjukkan bahwa ada jalan lain untuk menyikapinya. Seperti bagaimana dengan terus mencoba untuk mengutamakan kebersamaan, saling mendengarkan serta menghormati satu sama lainnya,” tutur Trudeau dalam Global News.
Dalam sebuah survey, dikatakan bahwa mereka bangga menjadi bagian dari muslim sekaligus bagian dari masyarakat Kanada. Mereka menyebutkan bahwa kesamaan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Kanada dan Muslim lah yang menjadi alasan.
Pada November tahun lalu, Trudeau telah menerima sebanyak 20.000 pengungsi dari Timur Tengah yang terus bertambah dan hampir menyentuh jumlah 30.000 pengungsi. Separuh dari jumlah tersebut mendapatkan bantuan dan support dari pemerintah Kanada serta donor di negara tersebut. Di luar berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan para pengungsi ke dalam masyarakat Kanada, Trudeau terus menekankan akan pentingnya merangkul seluruh komunitas yang ada di negara tersebut.
“Kanada tidak berdiri secara tiba-tiba, melainkan karena adanya upaya terus menerus melakukan integrasi terhadap elemen masyarakat termasuk imigran,” tutur Trudeau di Konferensi yang diadakan oleh kelompok think-tank Canada 2020.
Dilansir dari Aljazeera, diperkirakan 75 persen dari pengungsi yang berasal dari Suriah adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Dengan support yang diberikan oleh pemerintah dan berbagai dukungan yang datang dari berbagai pihak, kini sebagian besar dari mereka pun telah kembali bersekolah.
“Secara jangka panjang, kami ingin membangun masyarakat Kanada yang kuat,” tutur John McCallum, Menteri Imigrasi Kanada kepada Al-Jazeera (Th).