• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Desember 15, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Mukidi, Potret Suksesnya Petani Kopi Berpendidikan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
10 Oktober, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Mukidi, Potret Suksesnya Petani Kopi Berpendidikan
Share

MAGELANG, Suara Muhammadiyah– Pemuda Muhammadiyah Kab Magelang melalui bidang Ekonomi mengadakan pelatihan kewirausahaan. Pelatihan tersebut untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah. Acara yang dilaksanakan di Auditorium Rektorat Universitas Muhammadiyah Magelang ini dihadiri sekitar 200 peserta.

Kepanitiaan acara ini selain dari Bidang Ekonomi PDPM, melibatkan juga dari KOPPIMU (Komunitas Pengusaha Pemuda-Pemudi Muhammadiyah). KOPPIMU adalah sekumpulan pengusaha muda dari kalangan Muhammadiyah. Komunitas ini diprakarsai oleh bidang ekonomi Pemuda Muhammadiyah Kab. Magelang, yang diketuai Sigit Priatmaji.

Baca Juga

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Pelatihan tersebut menghadirkan dua orang narasumber yaitu Mukidi, sebagai pengusaha kopi “Mukidi” asal Temanggung. Pemateri lain adalah M Ahkamudin Arofi MESy, MM dari Majelis Ekonomi PWM Lampung dan sekaligus sebagai Direktur BMT L-Risma.

Menurut Mukidi banyak image tentang petani, bahwa petani itu miskin, kumuh dan tidak berpendidikan. Mukidi telah membuktikan bahwa image itu tidak benar, Mukidi adalah pengusaha kopi yang sukses. Dalam melakoni bisnis seseorang tidak boleh menyerah dan harus tetap konsisten dengan bisnisnya. Pada materinya Mukidi juga memaparkan strategi dalam marketing.

Tidak jauh berbeda dengan Arofi, pemateri ini juga mengatakan bahwa dalam berbisnis tidak boleh menyerah dan konsisten dengan bisnis yang dilakoninya. Menurut Arofi dalam wirausaha dibutuhkan ide kreatif dan manfaatkan potensi yang ada disekitar kita.

Arofi menyayangkan banyak orang tua yang mengarahkan anaknya untuk menjadi PNS setelah kuliah. Pesan Arofi jangan jadi sarjana bermental karyawan. Wejangan lain Arofi adalah bahwa bisnis yang bagus itu adalah yang dibuka, bukan yang ditanyakan (bisnis apa yang bagus?). Menjadi pengusaha tidak perlu banyak teori tetapi harus langsung masuk dalam dunia bisnis langsung. Modal pengusaha menurut Arofi adalah keberanian, profesional dan konsisten dengan usahanya. “Jika bisa sukses di usia muda, kenapa harus menunggu tua,” ucapnya (NSP).

 

Tags: ekonomimuhammadiyahMukidi
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 
Berita

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

29 September, 2024
Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Next Post
Tumbuh di Kampung Muda Mendunia, Beni Pramula Dianugerahi Tokoh Inspirasi Sumsel 2016

Tumbuh di Kampung Muda Mendunia, Beni Pramula Dianugerahi Tokoh Inspirasi Sumsel 2016

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In