Jejak KH Ahmad Dahlan di Kampung Sewu

Jejak KH Ahmad Dahlan di Kampung Sewu

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah–Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PCM) Kampung Sewu, Kamis (6/104) menggelar Musyawarah Ranting (Musran) bertempat di komplek SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Jebres Surakarta.

Ketua Panitia Musran PRM Kampung Sewu Agus Darmawan mengemukakan Musran dihadiri oleh 100 musyawirin yang terdiri dari warga Muhammadiyah Kampung Sewu. Pada Musyran kali ini di awali dengan penyerahan bingkisan kepada para tokoh dan sesepuh Muhammadiyah di kampong sewu diantaranya kepada Sri Jumtari wiyono, Joko Haryanto, Dahono, Muh Asmaun, Haris Waluyo, Dibyo dan Marhadi. Mereka adalah tokoh dan panutan warga Muhammadiyah di Kampung Sewu dan mempunyai andil besar dalam membesarkan Muhammadiyah.

“Perlu diketahui bersama bahwa kampong Sewu adalah cikal bakal berdirinya Muhammadiyah di kota Surakarta. Kampung Sewu adalah bagian dari sejarah berdirinya Muhammadiyah di kota Solo. KH. Ahmad Dahlan datang berdakwah pertama kali di kota Solo bertempat di Kampung Sewu pada tahun 1916  kepada pengurus Sarekat Islam pada waktu itu. Dan singkat cerita  terbentuklah SATV yang pada akhirnya pada tahun 1920 melalui pidatonya, K.H. Ahmad Dahlan mengesahkan adanya cabang Muhammadiyah di Surakarta,” KATA Agus Darmawan selaku ketua panitia.

Perintis berdirinya Muhammadiyah waktu itu banyak yang berasal dari warga Kampung Sewu di antaranya R.Ng Parikrangkungan (R.T. Prawirodiningrat), R. Ng. Martosuwignyo (R.T. Prawirodiningrat), R. Ng. Sosrosugondo. “Bahkan di era tahun 1966 banyak tokoh Muhammadiyah kampong Sewu menjadi korban kekejaman PKI pada waktu itu yang mayatnya di buang di sungai Bengawan Solo. Dengan melihat sejarah tersebut kami berharap Muhammadiyah di kampung sewu kedepannya tetap bertahan dan istiqomah dalam berdakwah. Dan selalu mencetak kader Muhammadiyah yang militant dan bermanfaat untuk umat,” tambahnya.

Musran dibuka secara resmi oleh Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Jebres Surakarta Drs Sumarli. Disampaikan Sumarli, dalam Musran tersebut membahas tiga hal penting yakni laporan pertanggungjawaban pimpinan periode 2010-2015, pemilihan pimpinan periode 2015-2020, serta rencana program kerja periode mendatang.

Sumarli dalam sambutannya menyatakan, “Muhammadiyah selalu memberikan dakwah yang riil kepada masyarakat sebagai gerakan pencerah bagi umat. Baik melalui Amal Usaha muhammadiyah di bidang kesehatan maupun pendidikan selalu memberi manfaat bagi umat. Dan kami berharap kader dan pengurus Muhammadiyah mempunyai semangat berdakwah dalam semua bidang untuk memberikan contoh kepada umat. Kader Muhammadiyah berdakwah di mulai dari lingkungan terdekat kita dan aktif diberbagai kegiatan di masjid setempat, memberikan manfaat bagi jamaah,” ujarnya (Teguh Wahyudi).

Exit mobile version