• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Ajak Memilih Pemimpin Muslim Bukan SARA, Menuduh Pemimpin Muslim Korupsi Itu SARA

admin by admin
12 Oktober, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Ajak Memilih Pemimpin Muslim Bukan SARA,  Menuduh Pemimpin Muslim Korupsi Itu SARA
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah,- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, bahwa mengajak mamilih  Pimpinan Muslim itu bukan SARA, Sebaliknya menghalangi memilih Pemimpin Muslim dengan tuduhan Korupsi itu SARA.

Karenanya Hidayat Nur Wahid menilai wajar apabila warga DKI Jakarta menginginkan gubernur beragama Islam. Pasalnya, mayoritas warga DKI (sekitar 80 persen) adalah Muslim.

Baca Juga

Anti SARA atau Anti Agama?

Hidayat Nur Wahid: Indonesia Kita Kok Melanggar Hukum

Hidayat Nur Wahid  mencontohkan, di negara-negara Eropa jarang, bahkan tidak ada Presiden atau Perdana Menteri beragama Islam lantaran mayoritas agama di sana memang bukan Islam. “Nah salahkah kalau Jakarta pengen pemimpin Muslim? nggak, itu demokrasi proporsional. Itu HAM,” katanya saat menerima audiensi i Majelis Taklim Yayasan Insan Mandiri Sejahtera di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/10).

Menurut Hidayat Nur Wahid, ajakan untuk memilih pemimpin Muslim bukanlah SARA.  Tetapi  mengatakan  pernyataan lebih baik kafir tapi jujur daripada Muslim tapi korupsi itulah yang bersifat SARA dan melanggar HAM. “Belum apa-apa sudah bilang Muslim tapi korupsi, itu kan sudah menuduh,” kata Hidayat.

Hidayat Nor Wahid  menyebut, kasus korupsi terbesar di Indonesia yakni terkait dana talangan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan negara hingga Rp 143,8 triliun. Para tersangka korupsi tersebut, kata dia, tidak satupun yang beragama Islam. “(Korptor) tidak semuanya beragama Islam,” katanya. Karena itu, kata dia, kalau ada yang mengatakan cagub Muslim korupsi itu sudah SARA. “Melecehkan, dan menuduh.”

Sebab, menurut Hidayat\, banyak contoh gubernur Muslim di Indonesia yang tidak korupsi. “Gubernur Jabar Aher, Jateng, NTB, Sumbar,” katanya mencotohkan pemimpin muslim yang bersih (le).

Tags: Hidayat Nur WahidPemimpin MuslimSARA
admin

admin

Related Posts

Imam Shamsi Ali: Apa yang Terjadi di Amerika tidak Menghentikan Upaya Kami Mengenalkan Islam
Kolom

Anti SARA atau Anti Agama?

28 Juli, 2017
Kita Indonesia
Berita

Hidayat Nur Wahid: Indonesia Kita Kok Melanggar Hukum

4 Desember, 2016
MUI
Berita

MUI: Kasus Ahok Jangan Dibawa ke SARA

24 November, 2016
Next Post
Mohammad Saleh Terpilih Jadi Ketua DPD RI

Mohammad Saleh Terpilih Jadi Ketua DPD RI

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In