Bali, Suara Muhammadiyah,- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan, saat ini terdapat ancaman terhadap keutuhan nilai pluralisme atau kemajemukan masyarakat, Ancaman ini menghambat pembangunan berkelanjutan,
Din Syamsuddin menyatakan hal tersebut, Rabu (12/10/2016) pada acara World Culture Forum 2016 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini, ancaman kemajemukan ini terjadi di seluruh dunia.
Menurutnya, penting untuk melihat kemajemukan dalam pembangunan berkelanjutan karena menyangkut pada nilai kemanusiaan. “Ada ancaman kemajemukan, karena di dunia sekarang ini muncul individualisme, sektarianisme, egosentrisme baik atas nama agama, rasionalitas, maupun kesukuan dan etnis. Ancaman ini juga termasuk karena kepentingan politik,” kata Din Syamsuddin.
Ancaman keberagaman atau kemajemukan itu, kata Din Syamsudin, akan menjadi ancaman bagi peradaban hidup manusia. Maka itu, perlu gerakan untuk memperkuat multikulturalisme melalui dialog seperti dialog antaragama, dialog antarkebudayaan dan dialog antarperadaban.
Meski demikian, menurut Din Syamsuddin, dialog tidak bisa mengatasi hal itu secara sempurna. Untuk bisa mengatasinya, harus dilakukan kemajemukan yang berkemajuan, yakni wawasan keberagaman yang ditampilkan dengan kebersamaan dan kerja sama dalam soal kemanusiaan.
“Contohnya, ada perbedaan-perbedaan soal konsep Ketuhanan, tapi ada persamaan menyangkut wawasan kemanusiaan. Kenapa tidak bekerjasama untuk aksi kemanusiaan,” ucap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini (elf).