YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah,– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir melakukan peletakan batu pertama gedung perkuliahan 10 lantai di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Rabu (12/10/2016). Kampus di Kawasan Ringroad Selatan Tamanan, Banguntapan, Bantul direncanakan sebagai kampus utama UAD.
Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengaku bangga dengan perkembangan amal usaha Muhammadiyah termasuk UAD. Menurutnya, PP Muhammadiyah dalam sebulan terakhir sudah meresmikan beberapa gedung penting milik amal usaha Muhammadiyah.
“Beberapa hari lalu saya ke UMS meresmikan pembangunan gedung utama tujuh lantai, terus ke Indramayu meresmikan SMK Muhammadiyah di Haurgeulis, lanjut ke Universitas Muhammadiyah Cirebon meletakkan batu pertama dan peresmian gedung dan sekarang di Univesitas Ahmad Dahlan,” ujarnya penuh syukur.
Menurutnya, perkembangan amal usaha Muhammadiyah ini merupakan bentuk kemandirian Muhammadiyah. Model bangunan atau desain arsitektur gedung juga semakin beragam.
“Ini peralihan model bangunan Muhammadiyah generasi baru dengan tetap bercirikan Muhammadiyah yaitu kontruksi pembangunan berkemajuan,” ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan gedung perkualiahan di kampus utama tersebut selain dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, juga dilanjutkan Ketua BPH UAD Yunahar Ilyas dan Rektor UAD Kasiyarno.
Saat ini di Kampus 4 sudah ada sejumlah bangunan. Dua buah rusunawa yang berfungsi sebagai pesantren mahasiswa dan Islamic Centre dengan masjid yang megah.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan Safar Nashir, gedung berlantai 10 ini akan didesain menjadi gedung yang hemat energi. Luas bangunan yang dihasilkan dari gedung 10 lantai ini mencapai 34.391 meter persegi.
Pembangunan gedung tersebut akan memakan waktu 15 bulan dan ditargetkan selesai Januari 2018. “Meski begitu kita targetkan pada tahun ajaran baru September 2017 sudah ada empat lantai yang selesai untuk perkualiahan mahasiswa,” ujarnya. Pembangunan gedung perkualiahan 10 lantai tersebut menghabiskan dana Rp 300,96 milyar.
Sementara itu Rektor UAD Kasiyarno mengatakan, pembangunan gedung perkualiahan 10 lantai ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kuliah mahasiswa. UAD memiliki lima kompleks kampus di beberapa tempat di Kota Yogyakarta. Namun hal itu belum bisa memenuhi kebutuhan ruang kuliah bagi mahasiswa UAD (eff).