JAKARTA, Suara Muhammadiyah,- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang menginisiasi berdirinya madrasah anti korupsi. Hal ini ia disampaikan saat menerima kunjungan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang kerja Ketua MPR, pada Kamis (13/10).
Pada kesempatan itu delegasi PP Pemuda Muhammadiyah dipimpin Bendahara Umum Abdul Rahman Syahputra Batubara. Kedatangan mereka bertemu Wakil Ketua MPR, adalah untuk mengundang Hidayat Nur Wahid pada acara Pra Tanwir Pemuda Muhammadiyah yang akan digelar pada akhir November.
Baca: Ketua PWM Sumbar Imbau Ortom Sukseskan Madrasah Anti Korupsi di Sumbar
Hidayat Nur Wahid mengharapkan Madrasah Anti Korupsi tersebut mampu menyegarkan pihak-pihak yang selama ini berkecimpung menangani kejahatan korupsi, namun menjadi tumpul karena terlalu sering menangani korupsi.
Baca: Temui Menko Polhukam, Pemuda Muhammadiyah Diskusikan Tiga Isu Penting
Bagaimanapun, pihak yang berwenang dalam penindakan korupsi, harus selalu dipantau. Jangan sampai keberadaan hukum malah dijadikan payung oleh para koruptor. Karena indikasi kejadian seperti itu semakin banyak.
Baca: Ajak Memilih Pemimpin Muslim Bukan SARA, Menuduh Pemimpin Muslim Korupsi Itu SARA
Hidayat kemudian memberikan sejumlah contoh ketidak mampuan hukum mengungkap para pelanggar hukum. Antara lain, kasus BLBI, dugaan penerimaan kompensasi reklamasi sebesar Rp 1,7 tiliun, hingga kasus pembelian tanah Sumber Waras.
“Hukum juga perlu dikawal agar mereka senantiasa mampu menciptakan keadilan. Bukan malah lesu karena terlalu banyak menangani kejahatan, termasuk korupsi”, kata Hidayat Nur Wahid (le).