SMK Muhammadiyah se-Jateng Siapkan Lulusan Berkompeten yang Siap Berkompetisi

SMK Muhammadiyah se-Jateng Siapkan Lulusan Berkompeten yang Siap Berkompetisi

KENDAL, Suara Muhammadiyah—Memasuki era global, iklim kompetisi menjadi tak terhindarkan. Dalam dunia kerja, persaingan semakin berat seiring melimpahnya ketersediaan sumber daya manusia yang tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah perusahaan.

Menyikapi hal itu, sebanyak 75 Kepala SMK Muhammadiyah se-Jateng menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Sosialisasi rekrutmen Tenaga Kerja Kelistrikan Alumni SMK, yang digelar dalam rangka mempersiapkan para siswanya agar dapat tersalurkan pada dunia kerja. Kegiatan rakor tersebut dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Sabtu (15/10).

Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, H Yusuf Darmawan SPd MPd, di sela-sela acara, mengatakan, Rakor yang digelar pihaknya dalam rangka menyosialisasikan potensi perusahaan-perusahaan maupun lowongan pekerjaan baru, yang dapat dimasuki pada saat siswa lulus nanti. Dalam kegiatan tersebut, turut diundang sebagai narasumber yakni Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jateng, Drs H Karnadi Hasan MPd, Trainer Perilaku Manusia (Behavior Therapist), Bambang Nugroho, dan Humas PT KIK, Mifti Haris.

“Memandang adanya peluang kerja yang besar di Kabupaten Kendal dalam beberapa waktu mendatang, khususnya jurusan listrik. Maka kami mengadakan rakor terkait hal tersebut, sebagai usaha untuk mempersiapkan lulusan yang berkompeten, agar dapat diterima bekerja di perusahaan bonafit seperti KIK maupun PLN,” ujarnya.

Lulusan SMK Muhammadiyah di Kabupaten Kendal pertahun diperkirakan mencapai 2.000 siswa. Sehingga untuk dapat tersalurkan secara keseluruhan, para siswa perlu dibekali dengan skill yang memadai, agar nantinya tidak kalah bersaing dengan tenaga-tenaga dari luar negeri.

“Kami menginginkan agar peluang kerja seperti di KIK, bisa diambil oleh alumni dari SMK lokal, jangan sampai justru diisi oleh tenaga asing. Ini karena memang lulusan SMK telah dipersiapkan untuk langsung bekerja,” ucapnya.

Sementara itu, Mifti Haris pada kesempatan tersebut menyatakan, operasional PT KIK akan segera dilaksanakan, sehingga sektor pendidikan harus mempersiapkan SDM mulai dari sekarang. “Dari seribu hektar lahan yang ada, kira-kira akan ada 500.000 lowongan pekerjaan baru nantinya. Namun secara informal akan lebih banyak lagi, karena dampak industri akan membuat banyak peluang-peluang usaha lain di luar KIK juga tumbuh dan berkembang,” ucapnya.

Menurut Mifti, bidang peluang kerja yang nantinya akan dibuka seperti otomotif, elektronik, food and beverage, holding manufacture, dan lain-lain. Bisa dikatakan hampir seluruh sektor jurusan tenaga, nantinya akan dibutuhkan oleh KIK.

“Biasanya juga dibutuhkan bagi lulusan sarjana yang kurang lebih sekitar 20 persen untuk tenaga managerial, 70 persen untuk bagian pelaksana teknis yang seringkali SDM-nya berasal dari lulusan SMK. Selain itu, lima persen untuk non skill dan lima persen sisanya bagi kebutuhan pekerjaan lainnya seperti sopir,” terangnya (Ribas/RP).

Exit mobile version