Din Syamsuddin Bertemu Tito, Ada Apa?

Din Syamsuddin Bertemu Tito, Ada Apa?

JAKARTA, Suara Muhammadiyah–Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015, Prof Din Syamsuddin menyambangi markas besar (Mabes) Polri pada hari Rabu (19/10).
Din tiba di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.30 WIB dan keluar sekitar pukul 16.35 WIB. Seusai dari pertemuan tertutup dengan Tito Karnavian tersebut, Din Syamsuddin langsung meninggalkan Mabes Polri.

Saat dikonfirmasi, Din mengatakan, tujuan dirinya bertemu Tito adalah atas nama sebagai Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilization atau CDCC. Dia datang bersama sejumlah anggota SC dan OC dari World Peace Forum (WPF) ke-6 yang akan diselenggarakan pada 1-3 November 2016 mendatang di Jakarta. Acara itu digelar bersama CDCC, PP Muhammadiyah dan Cheng Ho Foundation.

Baca: Din Syamsuddin Ajak Warga Muhammadiyah Lakukan Jihad Perubahan Zaman

Agenda ini, menurut Din Syamsuddin,  dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla. CDCC turut mengundang beberapa pemimpin negara, di antaranya Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan mantan PM Australia Kevin Rudd. Sejumlah duta besar perwakilan di Indonesia juga dijadwalkan hadir.

Baca: Din Syamsuddin: Saat Ini Nilai Pluralisme Masyarakat Terancam
Selain itu juga mengundang menteri luar negeri RI Retno Marsudi, mantan menteri luar negeri Hasan Wirajuda dan beberapa tokoh lainnya. “Kami datang untuk sampaikan rencana acara tersebut yang akan dihadiri 100 tokoh-tokoh dari 45 negara selain 150 tokoh-tokoh dalam negeri,” kata Din Syamsuddin.

Baca: Din Syamsuddin: Ahok Harus Dimaafkan, Tapi Jangan Mengulang Kesalahan

Din Syamsuddin  mengatakan, WPF ini merupakan agenda dua tahunan. Kali ini akan mengangkat tema Countering Violenced Extremism: Human Dignity, Global in Justice, Collective Responsibility. Isu utama terkait dengan ekstremisme itu diangkat karena maraknya fenomena munculnya sejumlah kelompok teroris yang melancarkan aksi kekerasan di sejumlah negara.

“Karena tema ini sangat terkait dengan tugas Polri dan negara, maka kami datang untuk audiensi sekaligus mengundang Kapolri untuk jadi salah seorang keynote speaker. Alhamdulillah beliau bersedia,” ujar Din Syamsuddin (Ribas).

Exit mobile version