Muhammadiyah itu Gerakan, Harus Terus Bergerak

Muhammadiyah itu Gerakan, Harus Terus Bergerak

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah–Pimpinan Cabang Muhammadiyah Slinga menggelar pelatikan bersama, ‘Aisyiyah, Nasiatul ‘Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Slinga Kab Purbalingga periode muktamar ke-47, yang dilantik oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Acara yang berlangsung pada Ahad (16/10) itu bertempat di halaman masjid Baitul Ghufron Kopak Trenggiling Desa Kalikajar.

Setelah prosesi pelantikan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah tersebut mengadakan musyawarah cabang di  MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga.

Acara  musycab diawali dengan pawai taaruf yang diikuti oleh Amal Usaha Muhammadiayh se cabang Slinga serta 5 Pimpinan Ranting Muhammadiyah.

Ketua panitia pelantikan Muntorik mengatakan bahwa acara pelantikan ini sengaja ditempatkan di Trenggiling karena untuk motivasi rencana pembentukan Pimpinan Ranting baru yang meliputi Kopak Trenggiling dan Kayuares Desa Kalikajar.

“Selain itu juga karena Kopak Trenggiling saat ini kurang tersentuh kegiatan muhammadiyah. Maka diharapkan setelah kegiatan ini kedepan syiar muhammadiyah dapat lebih “greget” dan lebih menyentuh ke ranting-ranting yang ada,” imbuh Muntorik.

Sementara Pimpinan Cabang Muhammadiyah Slinga perode 2015-2020 Rochim dalam sambutannya menyampaikan bahwa prioritas program PCM yang baru adalah meneruskan program PCM yang lama. Sebab program unggulan PCM Slinga adalah pendirian Pondok Pesantren yang sampai saat ini baru bisa membangun 4 ruang 2 lantai dan sebuah masjid.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Hendar Mulyono dalam sambutan dan tausyiyahnya menyampaikan, pelantikan ini adalah pemacu untuk lebih semangat lagi menggerakkan elemen-elemen yang ada. Sebab Muhammadiyah itu adalah gerakan, apabila tidak bergerak maka bukan Muhammadiyah.

“Selanjutnya dikatakan bahwa Muhammadiyah memiliki andil besar dalam melahirkan Negara republik Indonesia, maka dari itu kita sebagai generasi penerus pendiri Republik ini harus berjuang sekuat tenaga melanjutkancita-cita perjuangannya. Jangan sampai pelantikan ini hanya seremonial belaka, hanya meriah diawalnya namun kerja nyata sudah ditunggu oleh semua warga Muhammadiyah,” ujarnya.

Acara pelantikan ini diakhiri dengan pemberian santunan kepada 12 anak yatim piatu dan kurang mampu. Sumber dana santunan adalah iuran pengajian ibu-ibu majlis ta’lim masjid Baitul Ghufron dengan jumlah santunan Rp. 200.000,- per anak (Hendra A/ Aris Pujianto).

Exit mobile version