Menteri Agama: Agama Menjaga Keutuhan dan Kemajemukan Bangsa

Menteri Agama: Agama Menjaga Keutuhan dan Kemajemukan Bangsa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah —  Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa agama memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Hal itu dikatakan Menang saat menerima kunjungan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan tim dari Hartford Seminary, Senin (17/10).

Turut serta dalam rombongan itu ketua ICMI Prof Jimly Asshiddiqie, Alwi Shihab, Andi Faisal Bakti dan  Yasril A Baharuddin. Sementara mewakili Hartford Seminary di antaranya Feryal Salem, Dean Ahlberg, Sennifer Ahlberg Karen Bailerf, Heather Holda.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan tentang pengalaman Indonesia dalam membina kerukunan umat beragama. Menteri Agama  menyampaikan, agama menempati posisi yang sangat penting dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk di Indonesia.

Keberadaan agama, kata Menteri Agama, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Agama memberi kedamaian dan sumber inspirasi membangun bangsa. “Agama dapat menjaga keutuhan di tengah kemajemukan bangsa yang tidak sederhana,” ujarnya.

Menurut Lukman, Indonesia beruntung memiliki organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, serta organisasi keagamaan moderat lainnya. “Inilah yang menyebabkan sejak ratusan tahun lalu. Indonesia dengan nilai-nilai agama, bisa hidup di tengah keragaman, bisa menerima nilai demokrasi dan nilai universal lainnya,” katanya.

Indonesia, ujar Menteri Agama, juga kaya akan kearifan lokal dengan pesan dan nilai yang dapat menyatukan keragaman. Para leluluhur mampu melihat nilai keragaman dan memahami bahwa perbedaan agama bukan pemisah, sehingga mereka mampu mempersatukan keragaman yang ada.

Baca: Hadapi Kristenisasi, Muhamadiyah Melakukan Kompetisi Kebaikan

Dalam kesempatan itu, Menteri Agama mengapresiasi kiprah dan keberadaan Hartford Seminary yang terus mencoba mencari titik persamaan antar agama dalam menata kehidupan beragama yang lebih baik dan damai. Hartford Seminary merupakan sebuah lembaga pendidikan non-denominasi untuk studi agama dan teologi serta saling belajar dan dialog antar iman.

Baca: Alwi Shihab: Muhammadiyah Membendung Kristenisasi dengan Cara Elegan

Sehari setelahnya, pada Selasa (18/10), Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menerima kunjungan dari Hartford Seminary.  Para rombongan Hartford Seminary serta delegasi ICMI diterima oleh Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Antar Agama dan Peradaban Syafiq A. Mughni, Ketua ICMI Yogyakarta Herry Zudianto.

Baca: Din Syamsuddin: Ahok Harus Dimaafkan, Tapi Jangan Mengulang Kesalahan

Direktur Eksekutif Hartford Seminary, Heather Holda mengatakan ditengah konflik yang kerap terjadi di berbagai tempat, khususnya konflik bernuansa agama, sangat dibutuhkan dialog dan kerjasama antar umat beragama guna mendiskusikan permasalahan yang terjadi serta mencari titik temu. “Konflik antar agama pada dasarnya dapat diselesaikan dengan baik-baik, jika masing-masing pihak dapat saling berdiskusi,” ucap Heather dari Hartford Seminary (Ribas).

Exit mobile version