YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah,- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr HA Syafii Maarif mensinyalir bahwa banyaknya isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) merupakan pertanda demokrasi kita tidak sehat. Orang hanya siap menang saja tetapi tidak siap kalah.
Baca: Ketua MPR: Buya Hamka Mengirimkan Muridnya ke Daerah, seperti Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah
Menurut Buya Syafii Maarif, penting peserta pilkada untuk siap menang dan siap kalah dalam kompetisi memperebutkan kursi kepala daerah dalam pilkada serentak 2017. Jika mental ini betul-betul dimiliki oleh peserta pilkada diyakininya tidak akan ada isu SARA dalam pilkada.
Baca: Syafii Maarif: Guru Aisyiyah yang Dibayar Murah Lebih Berhak Masuk Surga Daripada Saya
Menurut Buya Syafii, ini soal mental. Ini harus diperbaiki. Kalau tidak, maka demokrasi kita akan tetap stagnan dan tidak maju-maju.
Baca: Buya Syafii Maarif: Jangan Memperalat Tuhan untuk Tujuan Pragmatis Politik
Akibat lain dari mental tidak siap kalah ini juga adanya politik uang di dalam Pilkada. Sama seperti isu SARA, politik uang ini juga menandakan peradaban kita rendah. Demokrasi kita rendah. “Ini harus diperbaiki jika ingin demokrasi kita sehat,” tegas Buya Syafii Maarif (le).