YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Di tengah-tengah arus digitalisasi serta media online yang semakin dahsyat, membuat upaya penanaman budaya literasi bagi generasi muda Indonesia harus tetap dilakukan secara konsisten. Oleh karenanya, melalui perpustakaan sendiri, menurut Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Dr H Robby Habiba Abror, SAg, MHum, budaya literasi bisa terus digerakkan.
“Perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk menumpuk dokumen atau buku saja, namun merupakan pusat peradaban bagi lokalitas,” tuturnya saat ditemui suaramuhammadiyah.id di acara Seminar Literasi ‘Membangkitkan Kompetensi Pustakawan untuk Terciptanya Budaya Literasi Siswa’, Sabtu (22/10) di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) MPI PWM DIY yang diselenggarakan siang harinya.
Hal ini menjadi penting, karena menurut Robby, perpustakaan sendiri tidaklah bersifat eksklusif untuk satu kalangan saja. Walaupun bermula dari perpustakaan sekolah, namun masyarakat yang ada di sekitar sekolah pun mampu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif.
“Dari sini bisa muncul inisiatif-inisiatif untuk mengadakan acara terbuka seperti membaca dengan masyarakat sekitar, walaupun dimulai dari perpustakaan sekolah,” lanjutnya.
Robby pun menambahkan bahwa acara yang dihadiri oleh guru-guru dan siswa SMP-SMA Muhammadiyah se-DIY dan juga pengurus MPI daerah merupakan sebuah endorsement atau dorongan agar acara penguatan serupa mampu dibagikan serta diterapkan di daerah-daerah lainnya.
“Maka kita harus mendorong segala kalangan dari guru, siswa, para penggerak dan kader-kader Muhammadiyah di daerah termasuk MPI nya untuk terus menggerakkan program-program yang mendukung keberadaan perpustakaan agar budaya literasi kita semua terus terjaga,” imbuh Robby.
Selain memberikan dorongan kepada semua pihak yang terlibat untuk menggiatkan aktifitas kepustakawanan, acara ini juga sebagai bentuk apresiasi serta kesyukuran atas diraihnya predikat perpustakaan terbaik tingkat nasional oleh SMA Muhammadiyah I, beberapa waktu lalu. Selain itu, penghargaan juga akan diberikan kepada Kepala SMP Muhammadiyah Yogyakarta atas prestasi yang diraihnya sebagai Pustakawan Terbaik tingkat Nasional
“Kami juga akan memberikan piagam penghargaan kepada perpustakaan MUHI dan Kepala SMP Muhammadiyah 2 atas prestasinya. Kita ingin hal ini menjadi pengawal agar yang lainnya termotivasi untuk memberdayakan potensi-potensi yang ada di sekolah masing-masing. Khsusnya dalam domain kepustakaan,” tandas Robby.
Ia mengharapkan ke depannya tidak hanya dalam level sekolah menengah ataupun dasar saja, upaya dalam meningkatkan kesadaran kita kepada pentingnya keberadaan serta pengelaolaan perpustakaan yang baik. Akan tetapi, Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya yang ada di wilayah DIY mampu menyelenggarakan program studi seperti Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Th).