SLEMAN-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman kini tengah melakukan perluasan kantornya. Gedung kantor yang terletak di Dusun Sawahan, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman ini tergolong megah. Dari luar Kantor PDM Sleman terdengar keras suara para pekerja yang sedang membangun gedung. Pasalnya, pengembangan gedung ini termotivasi oleh paroki-paroki di Sleman yang rata-rata punya kantor megah.
“Agama Katholik di Sleman itu cuma 7%, tapi dia punya sebelas paroki. Sebelas itu gedungnya mewah-mewah semuanya, di sana ada pegawainya sekitar 35. Kemudian ada macam-macam kegiatan. Padahal itu cuma 7%. Lha kita yang sekian persen kok hanya ingin memperbaiki gedung ini aja kok gak bisa? Memalukan! Itu saya begitu untuk membakar semangat cabang-cabang untuk membangun gedung ini.”seru pak Harjaka, Ketua PDM Sleman.
Pada periode baru yang dipimpin Harjaka ini, PDM Sleman fokus dalam program pengembangan gedung yang akan disetting representatif. Yang tengah diperbarui saat ini adalah musholla, aula dan sarana olahraga. Sementara itu, aula lama akan dialihkan untuk membuat Poliklinik Pratama. PDM Skeman juga sedang berusaha membeli tanah seluas 2.005 meter yang rencana akan didirikan rumah sakit.
Selain pengembangan gedung, PDM juga melakukaninventarisasi dan penataan kembali aset-aset Muhammadiyah. Disamping itu, kegiatan rutin PDM Sleman adalah melakukan pembinaan di tingkat Cabang, Ranting, Ortom dan lembaga, dalam rangka penguatan ideologi Muhammadiyah.
Menurut pengalaman Harjaka, banyak saat ini warga-warga Muhammadiyah yang keluar dari organisasi. Mereka masuk ke dalam beberapa aliran yang kontroversional.
Menurutnya, meski kita harus toleran dan saling menghormati sesama warga negara. Namun, dalam hal agama dan ideologi kita tetap tidak boleh sampai terkikis. “Dalam hal kemasyarakatan kita tidak boleh fanatik. Namun dalam hal agama danideologi, jangan sampai terkikis,” terang Ketua PDM Sleman yang juga Pengawas Pendidikan Agama Kantor Kemenag Sleman ini (Abdul Azis).