• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Syafii Maarif: Indonesia Tidak Semakin Baik, Saatnya Muhammadiyah jadi Penentu, Bukan Hanya Pembantu

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Oktober, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Syafii Maarif: Indonesia Tidak Semakin Baik, Saatnya Muhammadiyah jadi Penentu, Bukan Hanya Pembantu
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005, Ahmad Syafii Maarif menyatakan bahwa Muhammadiyah sudah saatnya untuk merubah paradigma. Dari sebelumnya sebagai pembantu negara yang sangat setia menjadi penentu kebijakan yang bijaksana.

“Negara salah urus selama 70 tahun. Tapi kita tidak bisa pindah ke planet lain.” Hal itu dikatakan Buya Syafii dalam acara Sekolah Idiopolitor Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, di gedung PMD Kalasan, Yogyakarta, Sabtu (22/10).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Sebagai pembantu negara, Muhammadiyah sangat berhasil. Saatnya menjadi penentu. Negara secara moral tidak semakin baik. Lingkungan hidup rusak sudah separuh. Narkoba beredar dimana-mana luar biasa. Penipuan, seperti Taat Pribadi, juga negara tak mampu selesaikan,” ujar Buya Syafii.

Buya memaparkan bahwa kondisi yang dialami Indonesia juga dialami oleh banyak negara lainnya. “Tidak ada negara muslim yang dapat dipedomani sekarag. Saya berharap saudara menyadari ini. Ini persoalan pokok,” kata Buya Syafii dalam acara yang mengusung tema ‘Konsolidasi Gerakan Islam untuk mewujudkan Tatanan Politik Lokal yang Berkemajuan’.

Muhammadiyah, menurut Buya memiliki banyak sosok orang yang mampu untuk mengurus negara dengan baik dan memiliki nilai moral yang bagus. Namun, mereka tidak mau terjun ke ranah politik. Orang-orang profesional ini lebih memilih untuk berkiprah di bidangnya dan di internal Muhammadiyah dibandingkan terjun ke ranah politik untuk mengurus negara. “Apakah akan begitu terus?” tanya Buya.

Buya Syafii mendorong para kader Muhammadiyah untuk tidak hanya berkiprah bagi persyarikatan. Namun meluaskan cakrawala berpikir untuk berjuang bagi kemanusiaan, kebangsaan, dan keumatan. “Kita siapkan SDM di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, lalu kita serahkan pada negara,” harap Buya.

“Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial tidak ada bandingannya di muka bumi. Sekarang apakah tidak terpikir untuk menjadi penentu. Dari pembantu yang berhasil menjadi penentu. Perumusannya harus kita cari,” ujar Buya.

Namun Buya juga mengingatkan supaya Muhammadiyah tidak terjun ke politik tanpa persiapan, apalagi sampai kehilangan idealismenya. Oleh karena itu, kader Muhammadiyah, kata Buya, harus memiliki kecukupan secara ekonomi, meskipun tidak kaya. Sehingga tidak lagi berpikir untuk memperkaya diri ketika terjun di ranah politik. “Ekonomi keluarga sedikit stabil, tak perlu kaya,” katanya.

Jika Muhammadiyah tidak mau terlibat, maka bangsa akan semakin rusak, bahkan Muhammadiyah juga akan rusak. Kalau negara rusak, kata Buya, maka yang rugi adalah semua. Muhammadiyah, ujar Buya, harus bijaksana dalam berpolitik supaya tidak rusak.

“Muhammadiyah jangan sampai rusak. Kalau rusak, maka yang rugi bukan hanya Muhammadiyah, tapi juga negara. Kader Muhammadiyah kalau tidak ada idealisme dan ideologi yang kokoh masuk ke politik, bisa juga rusak, seperti yang lain,” tutur Buya Syafii (Ribas).

Tags: muhammadiyahnegaraSyafii Maarif
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Agung Danarto: Sebagai Gerakan Dakwah, Muhammadiyah Menerima Ahok

Agung Danarto: Sebagai Gerakan Dakwah, Muhammadiyah Menerima Ahok

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In