JAKARTA, Suara Muhammadiyah,- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merasa prihatin, penegakan hukum kita masih dislriminatif. Dia juga mengungkapkan prihatin terhadap apa yang terjadi pada kasus Dahlan Iskan.
“Kita tentu harus menjunjung tinggi upaya penegakan hukum, tapi kita melihat dengan mata kepala dengan nyata bahwa penegakan hukum itu masih diskriminatif,” tegas Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2016)
Fadli Zon menginginkan hukum itu adil dan tidak ada diskriminatif, Tetapi secara nyata hukum ternyata menjadi alat kekuasaan, menjadi alat politik yang berbagai kasus sekarang ini masih belum jelas.
Fadli Zon mencontohkan tentang kasus yang dihadapi Dahlan Iskan. Menurutnya, ini sebuah kasus yang sudah lama dan memang cukup aneh, dan kenapa kasus yang sudah lama itu baru diangkat-angkat sekarang. Sementara ada, orang-orang atau sekelompok yang dianggap juga bersalah tetapi tidak di proses secara hukum, jadi itu namanya yang disebut pilih kasih.
“Ini menurut saya sangat membahayakan kalau hukum sudah dijadikan alat permainan politik ini saya kira akan bisa menimbulkan kegaduhan dan mungkin bisa pembangkangan terhadap hukum oleh masa, itu terjadi di banyak negara” kata Fadli Zon.
“Ada orang yang jelas-jelas melanggar hukum tidak diproses, kemudian orang yang dianggap dulu sudah tidak ada masalah sekarang baru diproses” lanjutnya. Menurut Fadli Zon ini diskriminatif (le).