YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Bertempat di ruang redaksi Suara Muhammadiyah, Sabtu (29/10), digelar diskusi terbatas tentang upaya penyebaran gagasan dan pemikiran Muhammadiyah melalui penerbitan buku. Forum itu dihadiri Ahmad Najib Burhani dan Yayah Khisbiyah serta redaksi dan tim penerbitan Suara Muhammadiyah.
Menurut Najib Burhani, penerbitan buku-buku tentang Muhammadiyah oleh Suara Muhammadiyah merupakan langkah bagus dalam rangka mendistribusikan pemikiran-pemikiran cerdas serta gagasan penting tentang gerakan Muhammadiyah. Sehingga tidak terjadi ketimpangan informasi dan pengetahuan di kalangan warga Muhammadiyah.
Suara Muhammadiyah yang telah berusia 101 tahun, sebagai majalah tertua di Indonesia, memiliki komitmen untuk menginternasionalisasi Muhammadiyah dan mencerahkan peradaban. Salah satu upaya mewujudkan internasionalisasi Muhammadiyah adalah dengan menerbitkan buku dalam dua bahasa. Tak hanya menerjemahkan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, namun juga menerjemahkan buku-buku berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Najib Burhani yang juga wakil ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah menyarankan agar Suara Muhammadiyah mulai bekerja sama dengan banyak penerbit dari luar negeri. Termasuk dengan perpustakaan dan toko online berjejaring internasional dalam memudahkan pendistribusian karya-karya tentang Muhammadiyah.
“Penerbit luar tidak hanya melihat aspek penjualan buku, namun impact atau dampak dari buku itu. Sejauh mana buku itu mempengaruhi wacana keilmuan. Semakin banyak buku itu dikutip dan dijadikan rujukan, maka akan semakin bagus, memberi dampak pada masyarakat akademis,” ujar Najib.
Sementara itu, Yayah Khisbiyah yang juga anggota Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) menyambut baik langkah Suara Muhammadiyah menerbitkan buku-buku berbahasa Inggris. Yayah menyatakan bahwa langkah ini juga menjadi salah satu prioritas yang dilakukan oleh LKHI dalam rangka internasionalisasi Muhammadiyah. Sehingga, harapannya bisa terbangun kolaborasi dan sinergi yang baik antara semua institusi di Muhammadiyah (Ribas).