Muhammadiyah Harus Mampu Mencerahkan Dan Menyejahterakan

Muhammadiyah Harus Mampu Mencerahkan Dan Menyejahterakan

TANGERANG, Suara Muhammadiyah— Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof Dr Lincolin Arsyad, mengatakan bahwa Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (FPM) harus menjadi pondasi untuk mampu mencerahkan dan menyejahterakan masyarakat. Hal itu sebagaimana spirit teologi al-Maun yang pernah dikemukakan oleh KH A Dahlan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.

Lyncolin mengingatkan agar FPM bisa melahirkan gagasan yang mencerahkan dan menyejahterakan. “Salah satunya dengan membangun kerangka ethics mainstreaming (pengarusutamaan etika) sebagai ciri khas perilaku warga Muhammadiyah,” katanya saat memberi sambutan kegiatan FGD Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (FPM), di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Sabtu (29/10).

Menurut Lincolin, dalam rangka mencerahkan dan menyejahterakan, dosen atau pendidik memiliki peranan besar. “Dosen itu mengajar sekaligus mendidik dan wajib menyampaikan pesan-pesan moral kepada mahasiswanya. Manusia yang baik itu harus punya hubungan dengan Tuhan, alam dan manusia yang lain. Manusia harus punya hati dan akal yang baik,” ujarnya.

Guna mencapai hakikat pendidikan, Lyncolin mengingatkan pesan Plato, filosof Yunani, yang mengatakan bahwa universitas harus punya tiga hal: laboratorium (ruang belajar), gymnasium (tempat olah raga), dan konservatorium (tempat musik atau seni). “Setidaknya itu filsafat dasar sebagai rasa, karsa dan karya sebagaimana Ki Hajar Dewantara,” tutur Prof Lincolin yang juga guru besar ekonomi UGM (Ribas).

Exit mobile version