Era Baru Dakwah Muhammadiyah, Prof Imam Robandi: Kijang Harus Berlari Sebelum Harimau Bangun

Era Baru Dakwah Muhammadiyah, Prof Imam Robandi: Kijang Harus Berlari Sebelum Harimau Bangun

TEGAL, Suara Muhammadiyah–Dengan semakin berkembangnya TIK, warga Muhammadiyah tidak mau berdiam diri hanya cukup mengandalkan informasi yang seadanya. Berdasarkan hal tersebut lahirlah pemikiran untuk memberi warna yang baru di dunia pendidikan kususnya di Larangan. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Larangan mengadakan simposium yang bertemakan “Era Baru Dakwah Amal Usaha Muhammadiyah“ dengan pembicara Prof Dr Eng H Imam Robandi yang bertempat di SMK Muhammadiyah Larangan tanggal 29 September 2016 M / 28 Muharram 1438 H.

“Tujuan diadakan kegiatan ini yaitu untuk memberikan nutrisi baru dalam pendidikan muhammadiyah kususnya di larangan,” kata Kuswandi selaku Ketua Panitia disela-sela sambutan. ”Kegitan ini juga merupakan kesempatan emas bagi pendidikan di Muhammadiyah untuk bisa direalisasikan,” tambah Ma’ruf selaku ketua PC Muhammadiyah Larangan di sela-sela sambutan.

Dalam kesempatan ini Prof Dr Eng H Imam Robandi menyampaikan tentang “Creativity In Dakwah”. Sebuah kreatifitas dalam berdakwah, pengajaran yang diberikan guru hendaknya bukan hanya teori tetapi juga langsung praktek. Sekolah adalah modal dakwah, di mana siswa harus benar-benar dididik agar bisa menjadi kader penerus perjuangan persyarikatan Muhammadiyah. Guru harus bisa memahami karakteristik masing-masing peserta didik agar tahu minat dan bakat yang dimiliki, oleh karena itu, dibutuhkan cara mengajari murid dengan kreatifitas yang tinggi.

Dalam kesempatan ini juga, Imam Robandi menyampaikan bahwasanya menguasai bahasa itu penting, karena ini merupakan salah satu modal dakwah muhammadiyah untuk bisa menjangkau umat disemua lapisan masyarakat. “Peluang sukses datang dari manapun karena sekarang bumi itu datar keinginan  untuk mendapatkan informasi semakin mudah,” ujarnya.

Kesuksesan, kata Imam,  harus cepat diraih bukan menunggu hanya berpangku tangan dengan seadanya. Time is limited, membuat manusia untuk bisa berpikir menaklukan dunia “kijang harus berlari sebelum harimau bangun” demikian perumpamaan yang dikatakan Prof Imam (Hendra/IPM SMK Muh Larangan).

Exit mobile version