Muhammadiyah Bangun Kekuatan Ekonomi Berbasis Jejaring

SEMARANG, Suara Muhammadiyah—Dalam rangka mengimplementasikan pilar ketiga ekonomi Muhammadiyah, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mengintegrasikan segala potensi kekuatan ekonomi berbasis jejaring yang ada di kabupaten dan kota madya. Hal ini tidak lepas dari besarnya potensi ekonomi yang ada di Jawa Tengah.

Demikian peryataan Ketua MEK Jawa Tengah Dr Haeruddin, SE MT dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MEK dan deklarasi Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM)  Jawa Tengah di Semarang (29-30 Oktober 2016).

Guna mengintegrasikan kekuatan ekonomi Muhammadiyah, Haeruddin menambahkan, Muhammadiyah akan fokus dalam mensinergikan pengembangan bisnis disektor riil dan keuangan. Untuk itu identifikasi dan data base sektor – sektor  riil  di Jawa Tengah antar kabupaten dan kota madya perlu dibuat khusus dengan demikian akan memudahkan dalam mengembangkan program perioritas bisnis.

Untuk menopang itu semua, sektor keuangan harus juga dibangun untuk memperkuat bisnis. Apalagi saat ini implementasi undang – undang no 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dan undang – undang no 6 tahun 2014 tentang desa.  “Terkait dengan itu, PWM Jawa Tengah akan mendorong terbentuknya Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM) dan BPRS ditiap tiap daerah,”paparnya.

Bahkan di tahun 2017, MEK dan JSM Jawa Tengah akan membuat perusahaan air minum dalam kemasan (amdk) yang merknya khusus dan distribusikan ke daeah-daerah Jawa Tengah. Hal ini merupakan langkah konkrit dalam implementasi bisnis.

Sementara Ketua JSM Pusat, Bambang Wijonarko  dalam kata sambutannya di depan para pengurus JSM Jawa Tengah mengatakan, dalam mengembangkan pilar ketiga Muhammadiyah, harus dilakukan secara komperehensif dengan melibatkan semua pelaku ekonomi Muhammadiyah.

JSM yang merupakan jejaring para pelaku bisnis Muhammadiyah akan siap membangun interaksi – interaksi program ekonomi Muhammadiyah. Dengan demikian, JSM sekaligus mengimplementasikan ekonomi konstitusi yakni dari, untuk dan oleh rakyat.

Menurut Bambang, potensi ekonomi Muhammadiyah di Jawa Tengah sangat besar diberbagai sektor, untuk mengintegrasikan itu dia mendukung inisiatif terbentuknya asosiasi JSM dibidang jasa dan kontruksi, sektor riil, agrobisnis dll. Dengan demikian JSM akan langsung bergerak dalam bersinergi dalam membangun ekonomi Muhammadiyah serta pembangunan daerah dengan bersinergi dengan pemerintah daerah.

 

Exit mobile version