Madrasah Anti Korupsi, dari Gerakan Anti Pacaran Sampai Pengawasan Anggaran

Madrasah Anti Korupsi, dari Gerakan Anti Pacaran Sampai Pengawasan Anggaran

WONOSOBO, Suara Muhammadiyah-Tindak korupsi selama ini telah banyak merugikan masyarakat. Bukan hanya menjadi pengikis moralitas generasi, namun juga menghambat kemajuan perekonomian dan produktivitas bangsa.

Dengan mengangkat tajuk “Melawan Korupsi dan Meningkatkan Ekonomi” Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Wonosobo gelar Dialog Kebangsaan, di Pendopo Bupati Wonosobo Ahad (23/10).

“Gerakan anti korupsi ini bukan tanpa aral dan rintang, pasti akan banyak mereka yang mencibir dan memusuhi. Maka kita harus tetap istiqomah dan optimis agar cita kita memberantas korupsi bisa terwujud,” tutur Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat mengisi acara.

Bukan hanya itu, sebagai gerakan yang mengkampanyekan pentingnya integritas dan kejujuran, gerakan anti korupsi pun dimulai dari komunitas dan lingkungan terkecil. Sekolah misalanya, atau di organisasi Muhammadiyah. “Mulai dari gerakan anti pacaran hingga scope yang luas dengan mengawal anggaran pemerintah,” imbuh Dahnil.

Saat ini, pemuda Muhammadiyah sedang melakukankan pencarian duta kejujuran di sebuah sekolah di Medan, Sumatera Utara. Duta kejujuran adalah pelajar yang dalam kurun waktu enam bulan selalu berlaku jujur, berintegritas, disiplin juga berkompeten. Duta Kejujuran dinilai dan diusulkan oleh sesama pelajar sendiri. “Kami ingin mencetak pemimpin teladan,” ujar Dahnil.

Gerakan pemuda ini, selain membentuk karakter anti korupsi juga mengupayakan agar terwujudnya kemandirian ekonomi. Baik itu di lingkaran kecil Muhammadiyah, maupun di negara Indonesia. “Anggota legislatif dalam hal sebagai penyambung suara rakyat siap berkolaborasi dengan Pemuda Muhammadiyah,” tutur M Sahrir sebagai perwakilan dari fraksi PAN DPR RI (Pauzan).

 

Exit mobile version