JAKARTA, Suara Muhammadiyah,- Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak menemui perwakilan demonstran, Jumat (4/11). Jokowi memilih kunjungi bandara ketimbang menemui pendemo.
Menurut Yunahar, alangkah eloknya kalau presiden bisa menerima beberapa orang perwakilan massa. Presiden Jokowi bisa mendengar langsung tuntutan rakyat sendiri.
“Saya tidak tahu apa pertimbangan presiden tidak mau menerima perwakilan demo damai. Alangkah eloknya kalau presiden bisa menerima beberapa orang perwakilan dari massa dan mendengar langsung tuntutan rakyat sendiri,” kata Yunahar Ilyas yang juga Wakil Ketua Umum MUI.
Presiden Jokowi sendiri memilih meninjau pembangunan proyek kereta bandara Soekarno-Hatta. Bahkan, Kepala Negara mengunggah dua foto dirinya di media sosial. “Tetap kerja meninjau pembangunan proyek infrastruktur bandara -Jkw,” demikian tulis Presiden Jokowi di akun Twitter resminya, @jokowi.
Jokowi mewakilkan Menkumham Wiranto dan beberapa Menteri laannya untuk menerima perwakilan pendemo di Istana, tetapi perwakilan pendemo tidak mau. Mereka tetap memilih untuk bisa bertemu langsung dengan Jokowi, meski Jokowi tidak ada di istana.
Tarik ulurpun terjadi, akhirnya perwakilan pendemo dipimpin ustadz Bachtiar Natshir diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hasilnya polri akan memproses dengan cepat dan tegas kasus Ahok ini selama dua pekan.
Hasil pembicaraan ini ternyata belum memuaskan pendemo, mereka bertahan di depan istana menunggu langsung jawaban Presiden Jokowi. Kerumunan massa ini dibubarkan oleh aparat Polri dan terjadilah kerusuhan (le).