JAKARTA, Suara Muhammadiyah–World Peace Forum (WPF) ke-6, yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cheng Ho Multi-Culture Education Trust, dan the Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) menghasilkan beberapa rekomendasi penting. Forum yang berlangsung pada 1-4 November 2016 di Jakarta itu dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan ditutup Menkopolhukam Wiranto.
Forum yang dihadiri lebih dari 180 pimpinan agama, aktivis, peneliti, organisasi masyarakat sipil, dan perwakilan pemerintah itu mendiskusikan upaya Penanggulangan Ektremisme Kekerasan: Martabat Manusia, Ketidakadilan Global, dan Tanggung Jawab Kolektif.
Para peserta mengutuk berbagai perwujudan Islamofobia dan aksi-aksi bersumber pada prasangka negatif dan kebencian, terutama oleh media masa internasional. Tindakan ini disebut sebagai bentuk kemunafikan global, sebagaimana juga penjualan persenjataan dan penguatan militer oleh berbagai Negara.
Di akhir, Forum Perdamaian Dunia ke-6 merekomendasikan pada setiap peserta yang berkomitmen pada nilai-nilai keagamaannya agar bekerja mengimplementasikan hasil dari forum ini. Sebelas rekomendasi yang dihasilkan tersebut disusun oleh M. Din Syamsuddin, Rudi Sukandar, Yayah Khisbiyah, Chusnul Chusnul Mar’iyah, Desmond Cahill, Narayan Vasudevan, Deepika Singh, Valeria Martano. Berikut ke-11 rekomendasi WPF ke-6:
- Pemerintahan dan lembaga-lembaga pemerintahan perlu terus menyediakan keamanan dan pembangunan ekonomi kepada rakyatnya; menghormati hak-hak asasi manusia; menjamin kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan; dan menciptakan keamanan dan keselamatan untuk melakukan isu-isu martabat manusia, ketidakadilan global, dan tanggungjawab kolektif.
- Pemerintahan, organisasi masyarakat sipil dan aktor-aktor non-Negara perlu bersama-sama menciptakan kebijakan-kebijakan komprehensif dan holistik untuk mencegah dan menolak ekstremisme kekerasan. Menolak kekerasan ekstremisme menggunakan tindakan-tindakan efektif harus diprioritaskan, alih-alih hanya menggunakan tindakan keamanan. Pemerintah juga perlu berbagi dengan satu sama lain tentang strategi-strategi dan program-program deradikalisasi dan re-integrasi.
Page 1 of 3