• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Yudi Latif: Pemimpin Agama harus Menyuarakan Suara Kenabian

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
6 November, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Yudi Latif: Pemimpin Agama harus Menyuarakan Suara Kenabian
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah– Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia), Yudi Latif mengingatkan supaya para pemimpin agama hadir menyebarkan suara kenabian. Mereka diharapkan menjadi penyejuk dan penyebar kedamaian di tengah-tengah umat. Terlebih di saat situasi seperti sekarang ini.

“Pemimpin agama harus menyuarakan suara kenabian dan profetis. Pemimpin agama tidak boleh diam dan memperparah situasi, tetapi hadir untuk memberikan solusi dan menyejukkan suasana,” Yudi di Jakarta, Kamis (3/11).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Yudi menilai, demonstrasi tanggal 4 November 2016 bukan semata sebagai isu agama terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun juga bergeser menjadi isu politik dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

“Persoalannya sudah di luar agama an sich karena sudah bergeser kepada kepentingan politik dan kepentingan-kepentingan lain. Kita tidak bisa menjelaskan dengan penjelasan tipis hanya dugaan penistaan agama oleh Ahok. Tetapi, situasi kronis bangsa kita,” ujar Yudi.

Demokrasi pascareformasi, kata Yudi, telah melahirkan dua masalah. Pertama, ruang kebebasan yang terlalu besar memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk mengekspresikan diri, termasuk ekspresi kekerasan. Kedua, munculnya pluralitas tata nilai sehingga agama kadang ditafsirkan sesuai dengan kepentingan masing-masing kelompok dan subjektif.

“Munculnya suatu paham atetisme, di mana ada upaya memperkuat identitas tertentu dengan cara menyingkirkan identitas lain. Kita tidak hidup lagi dalam dalam semangat berbagi tetapi semangat saling menyingkirkan,” kata Yudi.

Menurutnya, kehidupan berdemokrasi tidak lagi menghasilkan peradaban yang mengarah pada penghormatan terhadap hak-hak setiap individu atau kelompok. Demokrasi juga tidak menghasilkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat.

Oleh karena itu, Yudi mengharapkan tokoh-tokoh agama harus menjadi jangkar untuk menumbuhkan rasa saling percaya, saling menghormati, saling mencintai di antara masyarakat yang multikultur. Tokoh-tokoh agama, ujar Yudi, jangan justru memperkeruh suasana, tetapi harus mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan bangsa.

Selain itu, bagi para pemimpin politik, Yudi mengharapkan supaya memiliki sikap kenegarawanan dengan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Tidak justru memanfaatkan situasi tertentu untuk kepentingan jangka pendek pribadi dan kelompoknya dengan mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan umum.

“Komunitas-komunitas pasar terutama para pemodal besar harus ada kepatutan etis. Jangan terlalu menguasai semuanya sehingga menciptakan kesenjangan yang besar. Jika kesenjangan besar, ikatan sosial mudah retak,” tutur Yudi Latif (Ribas).

Tags: agamaAngkatan Muda MuhammadiyahmuhammadiyahYudi Latif
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Inilah 11 Rekomendasi World Peace Forum

Inilah 11 Rekomendasi World Peace Forum

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In