BALAPULANG, Suara Muhammadiyah, “Muhammadiyah adalah organisasi terbesar di Indonesia mempunyai ribuan sekolah. Harus bisa berdayakan tanah wakaf produktif,” kata Dr Musthafa Dasuki Kasbah dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Pesantren Ahmad Dahlan Balapulang Sabtu (5/11) di Gedung Ahmad Dahlan Balapulang.
Direktur Pusat Studi Ekonomi Islam Shaleh Kamed Al Azhar University Kairo ini pun lebih lanjut menegaskan bahwa pengoptimalan wakaf produktif ini akan bermanfaat untuk berbagai program pengembangan. Meskipun, yang diwajibkan adalah membayar zakat, sedangkan wakaf itu sunnah hukumnya.
“Pemberdayaan ini akan mempu memberikan manfaat bagi sekolah, pesantren maupun Amal Usaha Muhammadiyah lainya. Meski demikian, wakaf ini bersifat sunah sedangkan zakat itu wajib,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut ustadz Subekhi Zaenudin, Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Kab Tegal (LP3M) menerangkan bahwa berbagai program dan Inovasi pembangunan terus di kembangkan di Ponpes Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
“Alhamdulillah prestasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang Kab Tegal terus meningkat dari Lokal-Internasional,” tuturnya saat ditemui.
Oleh karenanya, lanjut Subekhi, untuk memacu semangat pihak pesantren akan terus mengembangkan Tanah wakaf produktif. “Kuliah umum yang dihadiri Direktur Pusat Studi Ekonomi Islam Shaleh Kamed Al Azhar University Kairo ini insya Allah bermanfaat,”
Dihadiri ratusan wali santri, PCM dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, kegiatan yang mendatangkan Dr Musthafa Dasuki Kasbah ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan wawasan serta persepektif yang lebih luas, khususnya dalam kajian Ekonomi Islam (Hendra/MPI Kab Tegal).