JAKARTA, Suara Muhammadiyah—Perilaku masyarakat di media social turut membuat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo prihatin. Jokowi menilai aktivitas atau interaksi yang terjadi di sosial media sudah sangat tidak beretika.
Hal itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Peserta Musyawarah Nasional VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Presiden Joko Widodo menyinggung soal fenomena media sosial ditengah masyarakat, yang fungsinya tereduksi menjadi ajang perdebatan hingga provokasi negative.
“Coba kita lihat sekarang buka, saling menghujat, saling mengejek, saling memaki, saling menjelekan,” ujar Presiden Jokowi pada acara yang digelar di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/11).
Presiden Jokowi mengingatkan segenap netizen bahwa apa yang terlihat di media sosial saat ini tidak mencerminkan kepribadian Bangsa Indonesia yang ramah, toleran dan menghargai perbedaan.
“Apakah itu kepribadian bangsa kita, apakah itu budi pekerti yang ditanamkan kepada kita, say kira tidak, ini ada infiltrasi lewat medsos yang kita tidak sadar, dan tidak kita saring,” ucap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyebut bahwa peserta Munas VIII LDII ini banyak yang memiliki pekerjaan di bidang yang berkaitan dengan media social. Sehingga harus menjadi perhatian utama. “Saya juga titip kepada seluruh keluarga besar LDII yang akan berkaitan dengan etika di medsos,” tutur Presiden Jokowi (Ribas).