YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah–Ketua Badan Pengurus Pimpinan Pusat Lazismu 2015-2020, Hilman Latief menyatakan bahwa Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) sedang menggalakkan program kerjasama kemitraan. Tidak hanya dengan institusi internal, Lazismu juga membuka diri untuk bekerja sama dengan semua lembaga ekternal lainnya. Hal itu sebagai salah satu wujud komitmen Lazismu yang sudah ditetapkan sebagai Lembaga Zakat Nasional.
Menurut Hilman, saat ini, dana yang dikelola oleh Lazismu sudah melebihi persyaratan untuk menjadi LAZNAS, yang hanya menetapkan minimal mengelola 50 Milyar. Lazismu menghimpun dan mentasarufkan dana dalam jumlah ratusan Milyar. “Lazismu sudah mulai bergairah. Sudah diakui oleh Kemenag dan BAZNAS,” ujar Hilman dalam acara Peluncuran Program Hibah Penelitian Muhammadiyah dan Muhammadiyah Scholarship Preparation Program Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Selasa (8/11), di Kantor PP Muhammadiyah Chik Ditiro.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh rektor PTM/PTA dan perwakilan seluruh Majelis serta Lembaga PP Muhammadiyah, Hilman menawarkan kepada para perwakilan PTM untuk mendirikan kantor layanan Lazismu di PTM masing-masing. “Lazismu boleh mendirikan kantor layanan di PTM. Dananya tidak perlu disetorkan ke pusat. Silahkan dikelola sendiri secara mandiri. Namun memiliki pencatatan yang akuntable,” ujarnya.
Lazismu, kata Hilman, saat ini dipercaya oleh BAZNAS dalam banyak program kemitraan, termasuk dalam penyaluran beasiswa. Kepercayaan public itu diperoleh dari sikap profesionalisme dan prinsip akuntabilitas yang dipegang kuat oleh Lazismu.
Hal itu sesuai dengan yang disampaikan Hilman dalam raker Lazismu, April lalu. “Tidak ada lagi alasan untuk tidak menjadi lembaga amil zakat yang memberikan kemaslahatan umat dan masyarakat luas, karena itu adalah kewajiban. Tidak ada lagi alasan untuk tidak bersikap professional, karena kita semua adalah warga Muhammadiyah. Lazismu: Dari kaum Muslim; Oleh Muhammadiyah; Untuk bangsa Indonesia,” ujar Hilman di Sidoarjo, 7 April 2016 lalu (Ribas).