YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng para para pemilik modal untuk melawan gerakan-gerakan pemurtadan. Dermawan-dermawan yang tidak ingin disebutkan namanya itu menyumbangkan dana untuk program-program Majelis Tabligh yang umumnya bertujuan untuk menguatkan akidah umat dan menghalau pemurtadan.
Nurul Satria Abdi, sekretaris Majelis Tabligh PWM DIY mengatakan bahwa di Yogyakarta sendiri masih banyak sekali daerah-daerah yang rawan terhadap pemurtadan. Daerah-daerah yang rentan itu umumnya dikarenakan faktor kemiskinan, seperti daerah perbatasan Sleman-Klaten dan Sleman-Boyolali.Selain itu, juga daerah yang belum terjangkau kawasan Kulonprogo dan Gunung Kidul juga masih rawan. Menurut Satria, umat Islam masih kalah modal dengan Non-Islam sehingga banyak diserang di sektor ekonomi.
“Kita saat ini masih kalah modal dengan Non-Islam, sehingga diserang di sektor ekonomi,” kata Dosen Universitas Ahmad Dahlan itu untuk menanggulangi pemurtagan.
Selain meggandeng filantropis, Majelis Tabligh PWM DIY juga memiliki program lain, yakni mengirim para mubaligh ke daerah pinggiran untuk muqim di sana selama bulan Ramadhan. Kemudian ada juga pengajian rutin setiap minggu.
Majelis Tabligh PWM DIY juga membentuk Tim Penanggulangan Pemurtadan (TPP) yang khusus menanggulangi gerakan pemurtadan. Namun saat ini tim tersebut belum berjalan maksimal.
Baca: Sekum PP Muhmmadiyah; Jangan Terprovokasi dengan Data Pemurtadan
Hendra Darmawan, ketua Majelis Tabligh PWM DIY mengatakan bahwa TPP tersebut perlu diaktifkan kembali. Perlu juga ada penyegaran dan revitalisasi peran dan keterlibatan aktifis dakwah sehingga gerakan-gerakan Majelis Tabligh nantinya bersifat proaktif, tidak hanya reaktif.
Baca: Pemurtadan itu Dosa Kita Semua
“Tim itu tetap harus diaktifkan kembali, lalu perlu ada penyegaran, perlu ada revitalisasi peran dan keterlibatan para aktivis dakwah diperbanyak, sehingga tidak hanya gerakan yang bersifat reaktif tapi juga pro-aktif,” katanya untuk lebih aktif menanggulangi pemurtadan.
Baca: Wakil Ketua Umum MUI; Pemurtadan Itu Nyata Adanya
Ketua PWM DIY, Gita Danu Pranata, mengatakan bahwa dalam menanggulangi pemurtadan, Majelis Tabligh PWM DIY mengunggulkan strategi untuk menggerakkan Majelis Tabligh di bawahnya yaitu di daerah, cabang dan ranting. Ia menegaskan Majelis Tabligh hanya sebagai contoh bagi majelis lain, tidak terjun langsung.
“Unggulannya strategi, jadi kalau bisa menggerakkan, Majelis Tabligh daerah, cabang, dan ranting. Praktis, cuma contoh, bukan terjun langsung,” ungkap Gita yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Azis)