Suara Muhammadiyah, Terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat ke-45, membuat pendukungnya menantikan realisasi janji-janjinya. Selama kampanye, Trump telah melayangkan tujuh janji kontroversial yang jika dicermati ternyata cukup ganjil. Janji ini pula lah yang membuat anak muda, kelas pekerja tak berpendidikan tinggi serta beberapa pengusaha terhipnotis memberikan suaranya. Tapi apakah janji-janji kontroversial berikut ini akan benar-benar terealisasi?
- Menghapus Obamacare
Obamacare adalah program asuransi kesehatan yang dicetuskan Presiden Barack Obama. Dalam kampanyenya, Trump berjanji akan menghapus Obamacare karena menurutnya, asuransi itu terlalu mahal.Namun setelah taipan 70 tahun itu bertemu Obama di Gedung Putih, Kamis (10/11), ia kemudian mengatakan hanya akan ‘mereformasi’ Obamacare karena ada aspek keuntungannya.
- Memenjarakan Clinton
Jagat persilatan pilpres sempat geger karena Trump melontarkan pernyatan kontroversial terhadap rivalnya, Hillary Clinton. Trump mengatakan, jika terpilih, ia akan memenjarakan Clinton karena kasus surel pribadinya yang sempat ramai. Namun usai pemilu, dalam pidato kemenangan, Trumpmalah banyak memuji Clinton sebagai sosok yang baik dan hebat.
- Membangun tembok perbatasan dengan Meksiko
Janji ini bukan absurd dan tidak mungkin, namun butuh banyak pertimbangan untuk mewujudkannya. Berbeda dengan Israel yang tidak luas, membangun tembok yang membentang 3.200 km dari California ke Texas bukanlah hal mudah. Trump telah menyiapkan perincian logistik dan diperkirakan biaya konstruksi akan mencapai 25 miliar dolar AS atau Rp 325 triliun. Bahan konstruksi rencananya akan di-suplay dari negara yang akan dibatasi, Meksiko sendiri.
Sementara menurut penasihatnya, New Gingrich, Trump hanya akan sebatas mengendalikan perbatasan untuk menangkal imigran ilegal masuk.
- Melarang Muslim masuk AS
Di tahun 2015, Trump pernah menyerukan untuk melarang Muslim masuk AS. Trump menyebut alasan Islamophobia (ketakutan akan Islam) sebagai alasannya. Statement ini banyak menuai gugatan, namun ketika awak media tergelitik untuk bertanya lebih lanjut, Trump tidak mengkonfirmasi.
- Memberlakukan pajak tinggi terhadap barang impor Tiongkok
Dengan latar belakang pebisnis, Trump menyalahkan kekuatan asing terutama Tiongkok sebagai perusak industri AS. Ia pernah mengatakan akan memberlakukan pajak hingga 45 persen terhadap barang impor dari Tiongkok.
Akan tetapi pada Senin (14/11), Presiden Tiongkok Xi Jinping menelpon Trump. Dalam perbincangan itu, kedua pemimpin negara menbahas terkait kerja sama AS dan Tiongkok yang akan diperkuat. Kedua pemimpin negara juga akan bertemu secepatnya.
- Melarang Aborsi dan Kawin Sejenis
Trump juga pernah mengatakan akan melarang kawin sejenis dan aborsi. Namun saat wawancara satu jam di CBS News, Minggu (13/11), Trump menyerahkan kebijakan tersebut pada mahkamah agung.
- Menarik militer AS di Korea
Trump pernah mengatakan akan menarik militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan jika negara tersebut tak menambah sumbangannya. Setelah mendapat telpon dari Presiden Korsel Park Geun-hye, Trump akhirnya memberikan komitmennya untuk mendukung Korsel (Azis).