SAMARINDA, Suara Muhammadiyah—Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) Diyah Puspitarini menjenguk baliota korban bom Molotov di Smarinda, Trinity Hutahaean (4 tahun) di RS AW Sjahranie, Samarinda, pada Selasa (15/11).
Pada kesempatan itu, Diyah menyampaikan dukungan moril untuk keluarga korban. “Saya mewakili teman-teman dari Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan duka yang mendalam untuk anak-anak balita korban bom Samarinda. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan kesabaran”, kata Diyah.
“Sedih rasanya melihat keadaan anak-anak itu”, lanjut Diyah. Menurutnya, anak sekecil itu tidak seharusnya menanggung derita yang teramat berat. “Luka bakar akibat ledakan bom molotov telah mengambil keceriaan mereka saat bermain bersama,” ujar Diyah.
Diyah berharap pelaku peledakan bom dapat ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya. Peledakan bom di tempat ibadah merupakan perbuatan yang tidak beradab dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran Islam.
Hal ini menjadi perhatian bagi Nasyiatul Aisyiyah organisasi yang ramah terhadap perempuan dan anak. NA akan bekerjasama dg berbagai pihak utk memberikan advokasi dan dukungan bagi keluarga korban. Sangat disesalkan, bahwa korban yg masih balita merupakan generasi bangsa yang masih memiliki banyak kesempatan utk berkarya.
Diyah juga mengungkapkan kekagumannya pada kebesaran hati keluarga korban. “Walaupun anak balitanya menjadi korban, ibu korban telah memaafkan pelaku pelaku peledakan bom. Mereka menyerahkan kepada pihak yang berwenang,” sambung Diyah.
Empat anak balita yang sedang bermain menjadi korban dari ledakan bom molotov di depan gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad pagi (13/11). Satu orang diantaranya bahkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis (Th/Rbs).