YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Tarjih dan Tabligh, Yunahar Ilyas menyatakan bahwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah akan melanjutkan penerbitan Tafsir at-Tanwir. Tafsir yang ditulis oleh para ulama Muhammadiyah dan dipublikasikan melalui Majalah Suara Muhammadiyah itu ditargetkan bisa dikonsumsi utuh hingga akhir periode 2015-2020.
Hingga kini, kata Yunahar, Majelis Tarjih dan Tajdid melalui penerbitan Grama Surya sudah menerbitkan jilid pertama Tafsir at-Tanwir. Jilid pertama itu baru memuat tafsir Qur’an Surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah. Kelanjutannya akan segera diterbitkan secara bertahap hingga empat jilid.
“Tafsir ini tidak sekedar mengulang, tapi juga membangkitkan etos berislam dan bermuhammadiyah kita,” kata Yunahar Ilyas dalam acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Jumat (18/11).
Yunahar berharap tafsir itu bisa dibaca dan dijadikan rujukan bagi warga Muhammadiyah. Sehingga warga Muhammadiyah tidak perlu bingung menghadapi berbagai macam tafsir yang beredar, baik yang ekstrem kanan maupun yang ekstrem kiri.
Selain penerbitan Tafsir at-Tanwir, Majelis Tarjih dan Tajdid juga memiliki program unggulan lainnya, yaitu kajian ketarjihan di setiap level pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan organisasi otonom (ortom). Kajian ketarjihan ini difokuskan dalam hal keputusan dan fatwa-fatwa Tarjih.
Majelis Tarjih juga memprioritaskan kaderisasi ulama tarjih. Hal ini dilakukan baik melalui jalur formal seperti melalui pendidikan di PUTM dan Ponpes Nuriyah Sobron, maupun melalui workshop-workshop.
Menurut Yunahar, kebutuhan ulama Tarjih Muhammadiyah hingga ke tingkat cabang, mencapai 5000 orang. Para lulusan PUTM sangat terbatas, sehingga dibutuhkan kader-kader tarjih yang lahir melalui jalur lain. Sehingga warga Muhammadiyah di Cabang memiliki tempat bertanya dan berguru tentang urusan agama (Ribas).