Haedar Nashir: Ekonomi Pilar Strategis Muhammadiyah Abad Kedua

Haedar Nashir

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah,-  Ketua Umum Pimpinan Pusat  (PP)  Muhammadiyah Dr Haedar Nashir MSi mengajak pimpinan dan warga Muhammadiyah  untuk mengembangkan ekonomi. Menurutnya, ekonomi adalah pilar strategis Muhammadiyah Abad Kedua.

“Orang yang tidak punya apa-apa tidak akan mampu memberikan apa-apa. Muhammadiyah harus mengembangkan ekonomi dan bisnis, yang lebih membumi, kongkrit, strategis dan bisa kita wujudkan,” ajak Haedar Nashir pada  acara Resepsi Milad Muhammadiyah di Sportorium UMY.

Muhammadiyah yang berkemajuan , menurut Haedar Nashir, adalah Muhammadiyah yang berkecukupan.  “Walaupun kita berteriak-teriak tapi kalau kita tidak berkecukupan maka orang yang ada di depan kita seakan takut dengan kita tapi kalau di belakang sudah tidak takut dengan kita,” ujarnya.

Ketika Muhammadiyah berkemajuan, lahir dari Islam berkemajuan, membawa islam berkemajuan, sesungguhnya di dalamnya, menurut Haedar Nashir,  juga akan membawa umat islam sebagai mayoritas di republic ini juga menjadi umat berkemajuan. Itulah umat yang khairu ummah sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an sebagai idealisasi dari seluruh pergerakan Islam di seluruh persada bumi.

“Dengan Muhammadiyah berkemajuan dan Islam yang berkemajuan insya Allah kita akan  membawa dampak langsung bagaimana umat yang mayoritas ini sesuai dengan hadist nabi: Al-Mu’minul Qawiyyu khairu wa ahabbu ilallah min mu’mini dhaif. Mukmin yang kuat akan dicintai Allah, dan akan menjadi satu kekuatan yang baik di sisi Allah  ketimbang umat yang lemah,” tegas Haedar Nashir.

Baca: Haedar Nashir: Muhammadiyah Hadapi Tantangan Pergerakan dan Pemikiran

Haedar Nashir juga menyitir  hadist lain, yadul ulya khairun min yadi suflaa. Tangan di atas lebih baik dari tagan di bawah.

“Mari kita ajak dan gerakkan umat mayoritas ini menjadi umat yang berpikir konstruktif, positif, berpikir produktif dengan tetap teguh di dalam keyakinan agamanya, kuat di dalam karakter dan akhlaknya, namun cerdas berilmu dan melahirkan amal-amal kebajikan yang berkemajuan,” kata Haedar Nashir.

Baca: Haedar Nashir: Trust dan Integritas adalah Kekayaan Terbesar Muhammadiyah

Menurut Haedar Nashir, tidak mungkin umat muslim yang mayoritas ini akan menjadi kekuatan yang berkualitas jika tidak bekerja sungguh-sungguh menjadikan umat ini menjadi khairu ummah.  Ini hanya bisa dilakukan dengan kerja-kerja cerdas, dengan kerja-kerja nyata, dengan kerja-kerja yang produktif, bukan sekedar retorika, bukan sekedar bermain di atas kertas seperti burung cendrawasih yang melambangkan sayap-sayap yang indah tetapi ia kehilangan peran yang nyata.

“Maka mari kita dorong bangsa kita yang masih tertinggal dalam sejumlah bidang kehidupan, juga untuk menjadi umat yang khair, menjadi syuhada’a alannas, menjadi ummatan wasathan,” kata Haedar Nashir.

Baca: Haedar Nashir: Memimpin Muhammadiyah Ibarat Mengemudi Pesawat Komersial

Kuncinya, menurut Haedar Nashir,  ada pada pimpinan dan warga Muhammadiyah sebagai kekuatan terbesar bangsa ini.  “Tentu kita berharap bahwa negara yang bertanggungjawab secara konstitusional untuk mensejahterakan, mencerdasakan umat,” tambah Haedar Nashir (thar/elf).

Exit mobile version