KLATEN, Suara Muhammadiyah,- Aksi Damai 411 bukanlah anti kebhinnekaan tetapi penyebabnyalah yang anti kebhinnekaan. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan hal ini kepada umat Islam Klaten yang menghadiri Tabligh Akbar peresmian masjid Al Aqsha Klaten, Minggiu (20/11/16).
Din Syamsuddin menyayangkan ada pandangan seolah aksi damai 411 sebagai anti kebhinnekaan dan intoleransi. “Justru penyebab aksi itulah yang tidak toleran dan anti kebhinekaan,” tegasnya.
Karenanya, Din Syamsuddin meminta pihak lain tidak sinis pada aksi 4 November. Dia juga meminta umat Islam untuk menghemat energi pasca aksi demo 4 November. Energi bisa digunakan untuk hal lain bagi kemajuan umat.
Baca: Begini Analisa Din Syamsuddin Dibalik Kasus Ahok
“Sebaiknya energi umat Islam itu disimpan, jangan terus dikeluarkan,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
Din Syamsudin mengatakan energi besar Umat Islam jika dikeluarkan atau terpancing terus menerus akan menjadi loyo. Pada hematnya energi umat bisa digunakan untuk hal lain sebab perjalanan masih panjang dan banyak masalah yang harus menjadi perhatian.
Baca: Din Syamsuddin: Pemerintah Jangan Anggap Remeh Penistaan Agama
Perkara penistaan agama, menurut Din Syamsuddin, memang harus tetap dikawal dan pemerintah diminta tidak main-main. Kasus hukum yang menyangkut Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok harus diproses dengan adil, transparan dan berkeadilan.
Untuk itu, menurut Din Syamsuddin, masyarakat diminta memberikan kepercayaan kepada pemerintah dan Polri. Asas keadilan masyarakat harus dikedepankan sebab jika tidak maka Ormas seperti Muhammadiyah atau NU tidak akan mampu menghalangi anggotanya untuk beraksi lagi (elf).