• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 14, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

IMM: Usir Dubes Myanmar, Negara Berdaulat Tidak Berkompromi dengan Pelaku Kejahatan Kemanusiaan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 November, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
1
IMM: Usir Dubes Myanmar, Negara Berdaulat Tidak Berkompromi dengan Pelaku Kejahatan Kemanusiaan
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah –Nurani kemanusiaan tercabik-cabik. Pembantaian dan kekerasan yang mempertontonkan perilaku kebinatangan terjadi. Kali ini korbannya adalah komunitas Muslim Rohingya Myanmar di Rakhine dalam sepekan terakhir. Aksi pembunuhan dan pembakaran berulang kali terjadi, namun Pemerintah sepertinya diam saja atas kejadian tersebut.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), mengutuk keras kekejaman terhadap minoritas Muslim yang dibiarkan oleh Pemerintah Myanmar. Lebih jauh, Ketua Umum DPP IMM Taufan Putra Revolusi Korompot,  meminta pemerintah tegas mengusir Duta Besar (Dubes) Myanmar untuk Indonesia, sebagai sikap keras atas pembiaran kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Myanmar.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Taufan menegaskan bahwa sikap keras Indonesia sebagai negara berpengaruh di ASEAN  sangat penting sebagai bentuk sikap penolakan pada kejahatan kemanusiaan. “Kekerasan dalam bentuk apapun dengan motif apapun tak bisa dibenarkan,” ujarnya.

Menurut Taufan, pembantaian militer Myanmar kepada suku Rohingya, yang merupakan penduduk muslim, adalah kejahatan kemanusiaan. Tak ada satupun dalil yang bisa membenarkan genosida tersebut. Di sisi lain, respon Internasional juga sangat lambat dan lemah. Begitupun respon pemerintah RI.

DPP IMM meminta pemerintah tidak mentolerir perilaku kejahatan kemanusiaan, yang kerap dialami kelompok minoritas. Tidak hanya minoritas muslim namun juga minoritas agama lainnya. Tidak hanya minoritas agama, tetapi juga minoritas suku dan ras tertentu.

“Mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan apapun dengan Myanmar. Negara berdaulat tak berkompromi dengan siapapun yang melakukan kejahatan kemanusiaan,” tutur Taufan (Ribas).

Tags: IMMmuhammadiyahMyanmar
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
PPNA

PPNA Taaruf Personil PPNA Periode 2016-2020

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In