• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Amien Rais: Saat di Partai dan MPR itu tidak Seenak di Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 November, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Prof Amien Rais: Tantangan Kedepan Berat, Umat Harus Bersatu
Share

SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1995-1998, Prof M. Amien Rais menyatakan bahwa dirinya telah merasakan pengalaman memimpin beberapa institusi besar di Indonesia, mulai dari partai politik, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Muhammadiyah. Kesemua lembaga itu memberinya pengalaman berbeda.

“Kita ini betul-betul nikmat di Muhammadiyah ini. Saya ini pernah mimpin Muhammadiyah, pernah mimpin partai, pernah mimpin MPR, tapi yang paling empuk, eyuk, penak, ya Muhammadiyah. Umumnya ya ikhlas lillahi ta’ala. Apa-apa gotong royong. Tidak ada hal-hal yang sifatnya itu konflik,” kata Amien dalam acara Pengajian Akbar Muhammadiyah PDM Sleman, di Aula PDM Sleman, Rabu (23/11).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Berbeda dengan lembaga lainnya, kata Amien, Muhammadiyah memiliki langgam yang jelas dalam berjuang untuk memberi kemanfaatan bagi sesama. “Muhammadiyah istiqomah, yang lain keluar masuk hilang. Muhammadiyah punya istimrar, keteraturan, continuitas karena kita berjuang untuk agama Allah,” paparnya.

Hal lainnya yang membuat Muhammadiyah berbeda, kata Amien, adalah pada sisi gotong royong dan semangat berinfak. Sementara banyak lembaga lain justru berusaha mengeruk keuntungan pribadi.

Di Muhammadiyah sebaliknya, para anggota dan pimpinan harus senantiasa memberi. “Kekuatan kedua dari Muhammadiyah adalah al-jihad bi al-amwal,” meskipun Amien menilai semangat berinfak ini sedikit melambat. “Ini yang saya kritik. Ini agak melempem,” katanya.

Amien lalu mengutip ayat al-Baqarah: 261; ‘Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.’

Amien mengajak warga Muhammadiyah untuk dapat terus menggalakkan gerakan berinfaq. “Muhammadiyah harus tetap konsisten dalam mengerakan kesadaran kader dalam berinfaq, hal itu telah lama diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan, sosok yang memiliki kesadaran berinfaq yang luar biasa,” tutur Amien (Ribas).

Tags: Amien Raisinfakmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Guru

Jangan Bosan Menjadi Guru

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In