BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah-Pada Tahun 2015 yang lalu, saat peringatan 100 tahun Suara Muhammadiyah menggelar Muhammadiyah Expo di Jogja City Mall. Lalu pada 24 Oktober yang lalu, untuk kedua kalinya kembali menggelar dakwah Muhammadiyah Expo dengan tempat yang berbeda, yakni di Hartono Mall, Kota Yogyakarta.
Pilihan berdakwah di Mall, ternyata bukan hanya ada di Yogyakarta, tapi juga diselenggarakan dibeberapa tempat seperti di Surabaya dan Balikpapan. Kegiatan seperti ini digelar atas kerjasama antara Muhammadiyah, pemerintah dan berbagai pihak swasta.
Di Balikpapan, bertempat di atrium E-Walk Balikpapan Super Block (BSB), Lembaga Sosial Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM Balikpapan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisatan, Pemuda dan Olahraga menggelar kegiatan menarik yang bertajuk Muhammadiyah Fair: Gerakan Pencerahan menuju Balikpapan Berkemajuan.”
Kegiatan Muhammadiyah Fair merupakan dakwah kreatif yang digelar dengan beberapa agenda, seperti tabligh akbar, bazar produk unggulan Muhammadiyah dan aneka perlombaan : seperti lomba mewarnai, lomba dakwah berkemajuan, fashion show busana islami, lomba film pendek islami dan aneka lomba lainnya. Selain itu, diadakan pula kegiatan donor darah, hingga deklarasi pelajar anti narkoba. Respon masyarakat pun sangat luar biasa, ribuan pengunjung hadir dalam kegiatan ini. Apa lagi waktu penyelenggaraan diakhir pekan, sehingga pusat perbelanjaan inipun semakin ramai.
“Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam memajukan bangsa dan daerah ini. Muhammadiyah telah menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi Islam yang berkemajuan, dinamis, cerdas, dan kreatif dalam melihat tanda-tanda zaman. Pemerintah kota Balikpapan akan men-support kegiatan ini,” ujar wakil walikota Rahmad Masud yang juga turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini. Kegiatan yang berakhir hingga hari ini pun mendapat sambutan meriah dari ribuan pengunjung yang turut hadir.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, kegiatan dakwah di Mall bukanlah kegiatan yang salah, justru ini menjadi tantangan bagi Muhammadiyah untuk mampu menghadirkan Islam dan Persyarikatan dalam ruang publik yang berbeda.
“Dulu KH.Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah mempelopori pendirian Masjid dan Musholla di berbagai ruang publik seperti kantor-kantor, sekolah-sekolah, stasiun, dan sebagainya. Mari kita lanjutkan perjuangannya”, ujarnya.
Semoga dakwah kreatif yang digelar Muhammadiyah Balikpapan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat, serta memberi inspirasi untuk Muhammadiyah di tempat lainnya (red/ja).