SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1995-1998, Prof M. Amien Rais mengatakan bahwa Muhammadiyah harus senantiasa bersyukur karena Allah memberikan umur panjang kepada organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini.
Amien lalu menceritakan pengalamannya pernah ditanyai tentang rahasia umur panjang Muhammadiyah. “Saya terpilih menjadi ketua Muhammadiyah tahun 1995, pada muktamar Aceh. Sepulang dari muktamar, ada seorang dosen ekonomi menyalami saya dan mengucapkan congratulation, mabruk. ‘Pak Amien, saya boleh bertanya tidak?’ ‘Boleh.’ ‘Pak Amin, kalau partai-partai kan banyak yang bubar, Muhammadiyah bubarnya kapan?” Tanya orang itu.
‘Saya bilang, mas, Muhammadiyah ini selama masih memberikan manfaat kepada masyarakat, memberikan faedah buat manusia, selama itu pula Allah akan tetap memberikan kesempatan untuk kita bereksistensi di muka bumi,” kata Amien
“Dengan kata lain, Allah tidak akan mencabut surat izin tinggal Muhammadiyah di bumi ini. Kalau masih memberikan manfaat. Tapi kalau misalnya Muhammadiyah, –nauzdhubillahi min zhalik ini–, misalnya sudah sama loyo, amal sholehnya sudah nyekukruk, maka akan Allah bubarkan,” lanjut mantan ketua MPR RI itu.
Menurut Amien, sesuai dengan hukum Allah, segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi manusia akan diberikan apresiasi lebih oleh Allah swt. “Sesuai dengan ayat al-Qur’an, apa saja yang memberikan manfaat bagi manusia tetap akan tinggal kokoh, solid di muka bumi ini,” tuturnya.
“Apa saja yang dimaksudkan untuk Allah pasti akan tumbuh, berkembang, meninggi. Apapun yang bukan untuk Allah pelan-pelan akan diganti, hilang,” tambah Amien.\ seraya mengharap supaya Muhammadiyah senantiasa instiqomah dalam hal ini.
Amien juga mengapresiasi Muhammadiyah sudah menembus batas-batas territorial, seperti di Singapura. “Muhammadiyah sudah menerobos batas-batas nasional. Sudah kemana-mana di muka bumi ini. Di Amsterdam, di Australia, di Amerika, di Mesir, di Yordania, di Pattani Thailand Selatan, di Malaysia, dan lain sebagainya,” katanya.
“Saya ini Alhamdulillah sebagai hamba Allah mendapat kesempatan berkunjung ke berbagai negeri muslim, dari Papua sampai Maroko, dari Pakistan sampai Azerbeijen. Sepanjang yang saya ketahui, di dunia Islam tidak ada organisasi yang selama dan sepanjang usia organisasi kita ini,” kata Amien.
“Di Mesir ada yang namanya al-ikhwan al-muslimun. Itu lahir tahun 1928, tahun 1960-an bubar. Kemudian kembali, bubar lagi, sekarang kembali. Tetapi amal sholehnya dan kegiatannya tidak seluas dan tidak sebanyak dan tidak sebesar kita ini,” paparnya memberi semangat bagi ribuan warga Muhammadiyah Sleman (Ribas).