SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1995-1998, Prof M. Amien Rais menyatakan bahwa di usia yang sudah melebihi seratus tahun, Muhammadiyah harus lebih mempertajam peranan dalam hal penegakan keadilan dalam semua bidang. Sebab penyebab keksruhan di berbagai negara adalah karena masalah ketidakadilan.
“Karena semua negara itu kalau ribut, guncang, itu karena tidak adanya ketidakadilan. Keadilan ekonomi, keadilan pendidikan, politik, hukum dan lain-lain,” tutur Amien dalam acara Pengajian Akbar Muhammadiyah PDM Sleman, di Aula PDM Sleman, Rabu (23/11).
Menurut Amien, sebagai solusi, Muhammadiyah harus lebih aktif dalam penegakan keadilan, tidak hanya beramar makruf dan nahi munkar. “Pada muktamar Makassar, saya mengajak Muhammadiyah selain menjalankan ‘al-nahyu an al-makruf wa nahyu an al-munkar’ tetapi juga ‘al-amru bi al-adl wa an nahyu an al-zulmi” kata Amien.
“Kalau mungkar itu biasanya masalah moral, pakaian, menutup aurat, masalah night club yang jual bir, masalah prostitusi, masalah LGBT, itu betul. Tetapi jika melupakan menyeru keadilan dan meninggalkan kemungkaran maka kita akan pincang. Secara moral superior,” lanjutnya.
Tetapi ketika melihat kezaliman social, kepincangan ekonomi, politik, kata Amien, Muhammadiyah juga harus bergerak. “Negara ini kekayaannya digotong asing karo aseng, kita jadi penonton. Karena tidak menghidupkan al-amru bi al-adl wa nahyu an al-zulmi,” ujarnya.
“Ini bukan untuk riya, tapi bersyukur. Setelah saya ngomong itu di Makassar, ada syeikh dari al-Azhar datang ke rumah saya, dia bilang pikiran saya itu, ‘haza syai’un jadid’. Saya rumuskan ini dari membaca bukunya al-Ghazali, Sayyid Sabiq, Yusuf Qardhawi. Mereka jauh lebih hebat dari saya,” kata Amien terkait awal mula ide tentang al-amru bi al-adl wa nahyu an al-zulmi.
Amien mendukung langkah Muhammadiyah pada periode Din Syamsuddin yang beberapa kali mengajukan judicial reveiew terhadap Undang-Undang yang bertentangan dengan UUD I145 dan merugikan rakyat.
“Jadi Pak Din itu betul ketika menggelorakan jihad konstitusi. Muhammadiyah waktu itu ke MK untuk mencabut UU pertambangan yang merugikan bangsa. UU air, dan segala macam, sehingga diiyakan oleh MK,” kata Amien.
Berkat jasanya itu, Muhammadiyah memainkan peran yang lebih besar dari partai politik yang semakin tumpul. “Sehingga Muhammadiyah itu lebih hebat daripada parpol karena dia dengan kejeliannya itu bisa mengkoreksi banyak hal yang menimbulkan ketimpangan di negara kita itu. Ini saya kira untuk ke depan perlu untuk ditingkatkan kembali,” kata Amien Rais (Ribas).