SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 1995-1998, Prof M. Amien Rais menaruh harapan besar pada perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang jumlahnya melebihi angka 177 PTM-PTA di seluruh Indonesia. Jumlah yang melebihi juamlah perguruan tinggi negeri itu menurut Amien Rais hendaknya bisa menggerakkan aktor-aktor intelektual bagi kemajuan bangsa.
“Ini saya kira agenda Muhammadiyah abad kedua, mari lewat perguruan tinggi, itu harus ada think thank-think tank, litbang-litbang. Litbang badang penelitian dan pengembangan, bukan litbang sulit berkembang, bukan, supaya ada studi sosiologi, ekonomi, social, politik, hukum, ekologi, dan lain sebagainya, supaya bangsa kita ini tidak seperti sekarang ini,” kata Amien.
Maksud Amien kondisi bangsa yang seperti sekarang ini adalah kuatnya pengaruh dan cengkeraman pihak asing. Mereka menguasai sumber daya alam Indonesia. “(Indonesia) besar tetapi menjadi kuli di rumah sendiri. Yang menguasai kehutanan, property, pertambangan, perbankan, layaran, pertanian, media massa itu semua asing,” kata Amien, yang sejak tahun 80-an mengkritik Freeport.
Peranan itu, kata Amien hendaknya diikuti oleh semua elemen Muhamadiyah. “Muhammadiyah sekarang ini tidak hanya dalam hal education, tetapi juga menegakkan keadilan ekonomi, social, hukum, politik,” tutur Amien dalam acara Pengajian Akbar Muhammadiyah PDM Sleman, di Aula PDM Sleman, Rabu (23/11).
Amien mengingatkan supaya PTM-PTA dapat berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa dan memberi kemanfaatan yang lebih luas.”Kader Muhammadiyah yang berada di perguruan tinggi jangan hanya menjadi penonton ketika ketidakadilan terjadi di depan mata, kader Muhammadiyah harus bersikap demi menegakan keadilan,” ujar Amien (Ribas).