PADANG, Suara Muhammadiyah – Memperingati Hari Aids sedunia, PW Muhammadiyah Sumbar melalui Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) berkerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Padang menggelar pembekalan bagi 250 konselor pelayanan kesehatan HIV/Aids di Gubenuran Sumbar, Sabtu, (26/11).
Pembekalan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Nurman Agus dengan tema “Mari merubah masa depan gemilang tanpa penularan HIV menuju Indonesia berkemajuan”.
Wakil ketua PW Muhamamdiyah Sumbar H Nurman Agus memberikan apresiasi kepada MPKU PW Muhammadiyah Sumbar dan PPNI (Persatuan Perawat Ners Indonesia). “Ini pekerjaan mulia untuk mendeteksi sejak dini pasien HIV/Aids sekaligus melakukan tindakan preventif dengan pendekatan preventif religius. Penyebaran HIV/Aids didominasi karena peredaran narkoba dan seks bebas,” ungkap Nurman.
Data Kemkes RI menyatakan HIV dan Aids Kota Padang menduduki ranking pertama 19 positif HIV dan 557 Aids diikuti Kota Bukittinggi 8 terjangkit HIV dan 214 Aids. Sedangkan Data BNP Sumbar menyatakan Januari sampai 14 Maret 2016 dengan 158 kasus dan 197 tersangka.
Ketua MPKU PW Muhammadiyah Sumbar M Yuzon mengatakan Persoalan penularan HIV Aids bukan persoalan fisik semata melainkan kerusakan moral yang luar biasa. “Ini tantangan berat bagi semua element bangsa bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan saja,” tuturnya. Untuk itu 250 konselor kesehatan dan 350 tenaga fasilitator akan memberikan penyuluhan tentang bahaya HIV/Aids bagi siswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi se-Kota Padang pada 27 November-2 Desember 2016.
Ketua PPNI Sumbar, Sunardi mengimbuhkan bahwa ancaman HIV-Aids sudah sangat massif di Kota Padang. Upaya penanggulangan dampak HIV Aids tidak bisa hanya dibebankan kepada dinas kesehatan semata melainkan melibatkan seluruh stake holder termasuk peran orang tua. Upaya penangulangan Aids erat kaitannya dengan narkoba dan seks bebas, maka upaya penanggulangannya dilakukan secara komprehensif, terukur dan sistematis.
“Saya pikir pendekatan penanggungannya dilakukan secara preventif relegius, itu sudah sangat bangus. Selain di kota Padang, kita akan mengembangkannya di Kota Payakumbuh, Dharmasraya dan Pesisir Selatan,” katanya.
Ketua Panitia Wawan Wahyudi mengungkapkan Kegiatan ini diawali dengan pembekalan bagi 250 konselor kesehatan yang akan ditugaskan di seluruh SD, SMP, SMA dan PT se-Kota Padang. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendata pasien HIV/Aids agar berani memeriksakan dirinya ke konselor HIV/Aids (RI).