LAMPUNG, Suara Muhammadiyah-Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifi Hasan mengajak segenap elemen bangsa untuk menyelesaikan problem kebangsaan secara musyawarah dan dialog. Cara itu dianggap sesuai dengan nilai-nilai luhur keindonesiaan yang sudah dipraktekkan sejak lama di bumi nusantara.
Hal itu dikatakan Zulkifli saat memberikan Tausiah Kebangsaan di hadapan ribuan kader, anggota dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat umum se-Lampung Timur, pada acara peringatan Milad ke-107 H/104 M Muhammadiyah, di lapangan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (29/11).
“Kita selesaikan dengan nilai-nilai luhur ke Indonesiaan kita, yakni dengan silaturahim dan berdialog. Sebab, orang kalau marah ada persoalan begitu jumpa dan berdialog masalah 10, Insya Allah 5 selesai. Kalau sudah jumpa marahnya hilang setelah itu tinggal dicari penyelesaiannya,” tandasnya.
Zulkifli Hasan menguraikan tentang berbagai persoalan bangsa yang kini sedang hangat menjadi bahan pembicaraan sekaligus mengkhawatirkan. Kasus terakhir yang menyita banyak energy berbagai komponenj bangsa adalah kasus penistaan agama yang berdampak munculnya aksi demo besar-besaran menuntut keadilan.
Menurut Zulkifli, masalahnya sebenarnya sangat sederhana. Yakni ada seorang warga negara bernama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menista agama dan sudah diproses dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polri. Secara hukum harus segera diadili tanpa pandang bulu.
“Masalah itu bukan soal suku, bukan soal kebencian kepada agama lain. Saya sampaikan juga kepada saudara sebangsa yang beda agama bahwa tolong kegelisahan dan kemarahan umat Islam dipahami dan dibantu. Sebab, kitab suci kami dinistakan. Kemarahan itu adalah bentuk spontanitas melakukan aksi demo besar-besaran menuntut keadilan. Jadi bukan karena sentimen suku dan agama,” katanya.
Zulkifli menyambut baik adanya pertemuan antara peserta aksi demo dengan pihak polisi dan TNI. Mereka bertemu bersilaturahmi dan berdialog untuk mencari pemecahan solusi permasalahan agar tidak berlarut-larut. Sebab, jika dibiarkan dan antar pihak yang berseberangan pendapat sama-sama keras maka akan pecah bentrok.
“Kita bersyukur terjadi pertemuan itu yang kemudian terjadi kesepakatan bahwa aksi demo yang akan aksi 212 nanti adalah aksi super damai bahkan Polri akan membantu peserta aksi semaksimal mungkin itu sungguh kabar yang sangat menyejukkan,” ujarnya.
Zulkifli atas nama MPR sering melakukan silaturahmi datang datang ke berbagai kalangan antara lain ke MUI, ke Presiden, ke Kapolri, ke tokoh nasional seperti Megawati dan lainnya. Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, Zukilfi berdiskusi agar para tokoh nasional segera menyeselesaikan permasalahan bangsa ini dengan cara-cara khas Indonesia yang penuh kebijaksanaan (Ribas).