TANGERANG, Suara Muhammadiyah-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan apresiasi pada Pemuda Muhammadiyah yang dinilai memiliki semangat militansi yang tinggi dalam hal-hal positif. Hal itu dianggap Jokowi sebagai modal penting dalam membangun bangsa yang maju dan unggul.
“Karena yang kita hadapi adalah persaingan antar negara yang semakin sulit dan itu yang dibutuhkan adalah semangat,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan penutupan Tanwir Pemuda Muhammadiyah di Tangerang, Rabu (30/11).
Sikap semangat Pemuda Muhammadiyah dianggap Jokowi sebagai wujud semangat untuk mengejar ketertinggalan menuju kemajuan. Dalam menghadapi persaingan bangsa yang semakin kompetitif, maka mutlak dibutuhkan semangat dan militansi itu.
Jokowi mengingatkan para pemuda untuk menyadari posisi daya saing bangsa Indonesia yang masih jauh dari negara-negara maju. Menurut Jokowi, ketertinggalan Indonesia itu disebabkan oleh tiga hal. Yaitu persoalan korupsi, efisiensi birokrasi, dan infrastruktur yang masih tertinggal.
Oleh karena ini, Jokowi berharap pada anak-anak muda, termasuk Pemuda Muhammadiyah untuk memanfaatkan peluang dan potensi yang ada. Sehingga pada tahun-tahun yang akan datang, para pemuda yang masih berusia produktif bisa menjadi bonus demografi bagi Indonesia.
Dalam menghadapi bonus demokgrafi dan persaingan berat di masa depan, Jokowi menekankan pentingnya nilai-nilai integritas. Pemuda harus memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai islami.
“Masalah yang paling penting adalah kejujuran dan integritas yang masih jauh yang harus kita siapkan,” tutur Presiden Jokowi, yang hadir ditemani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Presiden Jokowi optimistis terhadap para pemuda Indonesia yang memiliki semangat tinggi. “Saya yakin, Pemuda Muhammadiyah kalau mempunyai semangat tinggi, dalam persaingan dan situasi apa pun akan memenangi pertarungan atau persaingan,” ujar Jokowi (Ribas).