BINJAI, Suara Muhammadiyah-Beberapa waktu lagu, kegiatan triwulan Majelis Dikdasmen PDM Binjai kembali dilaksanakan. Kegiatan dimaksud adalah pengajian yang diikuti oleh seluruh guru/pegawai di lingkungan amal usaha pendidikan dibawah binaan Majelis Dikdasmen PDM Binjai terdiri dari 5 Sekolah Dasar, 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 2 Madrasah Tsanawiyah, dan 2 Madrasah Aliyah dan 1 Sekolah Menengah Atas.
Kegiatan pengajian kali ini dilaksanakan di Sekolah Satu Atap, Smp/Sma Muhammadiyah 12 Binjai. Acara yang dipandu oleh Juliani, siswi SMA Muhammadiyah 12 Binjai diawali dengan pembacaan kalam illaahi oleh siswa SMP Muhammadiyah Binjai Muhammad Zikri dan sari tiwalah oleh Gunawan.
Dasril Suar dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan pengajian antar guru di lingkungan Majelis Dikdasmen PDM Binjai dimaksudkan agar terjalin shilaturrahim yang lebih erat antara sesama guru. Dia juga menuturkan, melalui forum pengajian triwulan ini, terjalin komunikasi yang membuahkan hal-hal positiv. Para guru dapat berbagi informasi yang mungkin oleh guru lain sangat bermanfaat.
Berbeda dengan pengajian yang umum dilaksanakan selama ini, tausiyah yang disampaikan oleh Drs H Hendra Jones, Widya Swara dari LPMP Sumatera Utara yang juga sekretaris PD Muhammadiyah Binjai justru menyoroti perihal guru. Dimulai dari tayangan orang tua mungkin juga guru membonceng anaknya 2 sekaligus tanpa helm, tanpa merasa bersalah.
Atau tayangan lain, seorang ayah menyuruh anaknya minta belikan rokok. Saat kejadian ini, para guru dan orang tua sedang melalaikan amanah yang teremban di pundaknya. Suka atau tidak suka, peran guru bukan hanya sebagai pengajar. Guru sekaligus harus mampu sebagai pendidik. Pada posisi ini guru menjadi tokoh panutan bagi peserta didik bahkan di lingkungannya.
Guru sebagai model/teladan. Saat peran ini ditampilkan guru harus menyadari bahwa segala sesuatu tampilan dari dirinya sedang menjadi tontonan peserta didik. Guru sebagai Inovator, harus mampu menterjemahkan pengalaman masa lalu untuk kehidupan lebih bermakna bagi masa depan peserta didik.
Mengacu kepada surat Al Hasyr ayat 18. Dalam uraian akhirnya, Widya menyampaikan bahwa pendidikan itu bukan hanya upaya “mencerdaskan” semata (pendidikan intelek, kecerdasan), melainkan juga sebagai upaya dalam pembentukan kepribadian manusia. Sejalan dengan bacaan kalam ilaahi yang disampaikan qori diawal acara yakni surat ke 31, Luqman ayat 13-19.
Pada kesempatan yang sama, Majelis Dikdasmen menyerahkan hadiah kepada 2 siswa Muhammadiyah yang berprestasi di tingkat nasional dan provinsi yakni Yoserizal Mahendra, Juara II tolak peluru di Pekan Olah Raga dan Seni Antar Pesantren Tingkat Nasional di Banten beberapa waktu lalu dan M. Apizal Ramadhan, juara III penulisan karya ilmiah tingkat provinsi sumatera utara. Penyerahan hadiah disampaikan oleh As Adinata SPdI dari PDM Binjai dan Dasril Suar dari Majelis Dikdasmen PDM Binjai.
Majelis Dikdasmen juga menyerahkan cinderamata beberapa buku untuk 5 SD di lingkungan Majelis Dikdasmen Binjai. Menurut Drs Syaprudin MPd, anggota Majelis Dikdasmen dari komunitas rumah baca Binjai mengharapkan penyerahan buku-buku ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah-sekolah muhammadiyah. Dengan banyak membaca, makin membawa pada kesadaran diri, ternyata masih banyak yang belum diketahui (Fuad Binjai).