YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah–Bagi sebuah lembaga, sangat penting untuk merekonstruksikan rekam jejak sejarahnya. Muhammadiyah yang telah berusia lebih dari 1 abad tentu saja termasuk dalam katagori pencipta arsip yang sangat penting. Selama ini banyak arsip Muhammadiyah yang tercecer di beberapa tempat. Tentu saja ini tidak menguntungkan bagi Muhammadiyah dalam merangkai jejak sejarahnya dengan lengkap.
Untuk itulah sangat diperlukan sebuah kemampuan untuk melakukan pengelolaan yang meliputi pengolahan dan pemilahan arsip. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah bekerjasama dengan UAD ini dimaksudkan untuk memberikan penyegaran bagi pengelola arsip di Lingkungan Muhammadiyah.
“Selain soft skill, pelatihan dua hari ini ditujukan untuk membangun kemampuan bagi para pencipta arsip dalam melakukan pengelolaan dengan baik.”, ujar Widyatuti, Wakil Ketua yang membidangi Arsip dan Museum.
Pada awalnya pelatihan Pengelolaan Arsip Perguruan ditujukan untuk perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Namun dalam perkembangannya, ternyata banyak stakeholder di lingkungan Muhammadiya yang berurusan dengan kearsipan. Secara umum kegiatan ini mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk memberikan pemahaman secara komprehensif terhadap arti penting pengelolaan arsip di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam upaya pendokumentasian kekayaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan persyarikatan, memberikan kemampuan untuk melakukan pengelolaan terhadap arsip persyarikatan baik arsip status maupun arsip dinamis. memberikan kemampuan untuk melakukan pemilahan terhadap arsip statis yang sekiranya dapat diakuisisi oleh ANRI, dan terakhir untuk optimalisasi pengelolaan dan pendokumentasian arsip Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dapat terlaksanan dengan baik.
Untuk membekali sedemikian banyak pengetahuan dan tekhnik MPI menghadirkan narasumber dari kepala Arsip Universitas Gadjah Mada, Dra Triastati Chandra Dewi MSi, yang merupakan arsip PTN teladan di Indonesia. Selain itu, MPI juga kembali mengundang narasumber dari ANRI yang telah dirintis sejak tahun 1995 kerjasama dengan Muhammadiyah.
Dalam catatan panitia, pelatihan Pengelolaan Arsip Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) akan diikuti oleh 75 peserta yang berasal dari unsur perguruan tinggi Muhammadiyah, Aisyiyah, undangan khusus, pengurus MPI wilayah se-Indonesia. Peserta akan terlibat dalam sesi-sesi yang sangat menarik seperti materi terkait Kearsipan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Pengelolaan dan pemelharaan Arsip Vital / Aset Nasional dan Arsip In Aktif, dan TIK meliputi sistem Informasi Pengelolaan Arsip Dinamis (SIKD) dan Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS)
Pelatihan yang berlangsung di UAD 1-2 Desember 2016 ini diharapkan dapat memberikan kemampuan kepada pelaksana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan pimpinan persyarikatan untuk dapat mengelola arsip dengan baik dan membuat upaya pendokumentasian rekam jejak persyarikan menjadi lebih baik dan lebih dikenal luas sampai mancanegara (DE/Rbs).