JAKARTA, Suara Muhammadiyah,-Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir menginstruksikan seluruh kader dan alumni untuk hadir dalam Aksi Bela Islam III di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, 2 Desember. Jika tidak bisa hadir diinstruksikan untuk melakukan aksi yang sama di daerah.
“Kami Keluarga Besar HMI melalui PB HMI, MN (Majelis Nasional) Kahmi, dan seluruh eksponen alumni/kader HMI telah melakukan instruksi kepada seluruh alumni dan kader HMI se-Indonesia untuk meneguhkan hati dan ikut serta di dalam Aksi Bela Islam III yang akan berlangsung pada 2 Desember 2016 di Jakarta,” kata Mulyadi di Jakarta, Kamis (1/12).
| Baca: Santri Ciamis Masih Tetap Jalan Kaki Untuk Ikuti Aksi 2 Desember di Jakarta |
Mulyadi mengklaim ribuan kader dan alumni HMI dari daerah sudah mengkonfirmasi kehadiran mereka ke Jakarta. Diantaranya 1.000 kader HMI dari Sumatera Utara dan 1.000 kader HMI dari Jawa Tengah. Daerah yang juga mengirimkan anggotanya adalah Lampung, Kepulauan Riau dan Jawa Barat.
” Jumlah massa dari HMI belum fix, tapi kurang lebih sebanyak 5.000 sampai 10.000 orang,” kata Mulyadi.
Nantinya anggota HMI akan mengikuti Aksi Bela Islam III sejak pukul 08:00 WIB di Monas. Usai salat jumat mereka akan dzikir bersama sampai pukul 15:00. Setelah itu HMI berencana menyambangi Kejasaan Agung mendesark agar tersangka penistaan agama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) segera dipenjara.
Mulyadi menjelaskan keluarga besar HMI sudah menyiapkan berbagai antisipasi dalam mengikuti aksi itu agar tak lagi dituduh jadi provokator. “Besok kami hanya menggunakan satu atribut besar, dua atribut sedang, 10 bendera sedang dan pamflet. Selain yang menggunakan atribut itu bukan kami,” kata Mulyadi.
| Baca: Ini Tanggapan Rektor UMM Terkait Aksi 212 |
Tak hanya menginstruksikan seluruh anggota HMI untuk datang ke Jakarta, keluarga besar HMI juga meminta kader dan alumni yang tidak hadir di Jakarta untuk melakukan aksi di daerah masing-masing. Mulyadi mendapat informasi akan ada kader HMI yang bergabung dengan ormas islam lain untuk menggelar aksi di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lainnya (le).
