Klaten Bebas Tuberkulosis

Klaten Bebas Tuberkulosis

KLATEN, Suara Muhammadiyah-Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Klaten, Hj Siti Komariah Sajiman, dalam sambutannya di pembukaan pelatihan kader TB Komunitas menegaskan bahwa ‘Aisyiyah Kabupaten Klaten dengan segala kekuatan yang dimiliki baik dari segi sumber daya manusia maupun amal usaha seperti TK ABA, SD ‘Aisyiyah dan RSIA ‘Aisyiyah Klaten, berkomitmen membebaskan Klaten dari penyakit tuberculosis (TB).

Selanjutnya, Siti Komariah menekankan bahwa TB bukan penyakit keturunan dan kutukan namun TB dapat menurun apabila seseorang terkena dahak penderita TB yang mengandung kuman TB, karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Data penemuan kasus TB triwulan 3 tahun 2016 di Kabupaten Klaten menunjukkan ditemukan 1277 suspek, 254 BTA (+), 38 pengobatan sembuh, 9 pengobatan lengkap, 21 TB anak, 88 BTA (-).

Maka dalam rangka untuk Klaten bebas TB sebagaimana yang diutarakan oleh ketua PDA Kabupaten Klaten, Sub-Sub Recipient (SSR) ‘Aisyiyah Kabupaten Klaten melaksanakan pelatihan kader TB komunitas 25-30 November 2016. Pelatihan kader ini diikuti oleh 24 peserta dari empat kecamatan yaitu Kalikotes, Bayat, Cawas, Prambanan.

Pelatihan kader TB komunitas merupakan pelatihan yang bertujuan untuk membentuk kader yang handal sebagai bagian dari struktur pengendalian TB berbasis masyarakat yang mandiri.

Fungsi dari pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal yang cukup kepada kader dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan TB masyarakat antara lain sebagai sumber informasi TB, deteksi suspek TB dan kontak serumah, pendampingan pasien TB, pembinaan Pengawas Menelan Obat, pengawasan pengobatan pasien TB dan monitoring pengobatan pasien TB dengan pencatatan dan pelaporan pasien TB.

Karena indikator keberhasilan pemberantasan TB salah satunya terletak pada kadernya yang dilatih untuk menemukan terduga TB hingga diobati sampai sembuh. Maka selama pelatihan, untuk mengawali pelatihan kader selalu diberi semangat untuk bersama-sama mengingat dan mempraktekkan

“Salam TB Klaten” yaitu TOS (Temukan-Obati-Sampai Sembuh), Klaten Bebas TB, ungkap Muhammad Habibi Miftakhul Marwa, selaku Koordinator Program SSR Kabupaten Klaten.

Pelatihan ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap. Tahap pertama yaitu materi kelas selama dua hari, kemudian tahap dua praktek lapangan meliputi penyuluhan ke masyarakat dan praktek mencari terduga TB selama dua hari, kemudian tahap tiga selama dua hari yaitu materi kelas  untuk review praktek lapangan dan materi penunjang tentang TB. Selama praktek lapangan para kader telah menemukan 22 terduga TB (MHMM).

Exit mobile version