• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 21, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Pergeseran Sistem Politik Ubah Pendekatan Resolusi Konflik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
3 Desember, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pergeseran Sistem Politik Ubah Pendekatan Resolusi Konflik
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Perubahan sistem perpolitikan di Indonesia dari Otokrasi menuju Demokrasi telah mengubah cara Indonesia melakukan pendekatan dalam resolusi konflik. Resolusi konflik dalam sistem otokrasi yang semula dilakukan melalui operasi militer bergeser menuju resolusi konflik yang damai secara bertahap, bersamaan dengan Indonesia yang berkembang melalui transisi demokrasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Letnan Jendral (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia. Ia hadir sebagai pembicara pada sesi ke-10 Mahathir Global Peace School (MGPS) ke-5 di Ruang Sidang Utama Ar. Fachrudin A lt.5 pada Sabtu (3/12). Agus membandingkan peristiwa sejarah konflik-konflik yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Dalam konflik tragedi 1965, penyelesaian konflik dilakukan dengan operasi stabilitas militer, diikuti dengan ekseskusi dan penahanan kepada eks anggota PKI. Hal ini menimbulkan trauma pada masyarakat. Berbeda dengan konflik yang terjadi pasca reformasi, Konflik Poso dan Aceh misalnya yang selesai dengan pendekatan perundingan dan negosiasi. Konflik Poso menghasilkan Deklarasi Malino, sedangkan konflik Aceh rampung setelah dilakukan MoU antara pihak Indonesia dengan pihak GAM (Gerakan Aceh Merdeka),”paparnya.

Agus menilai pihak militer yang dipilih sebagai instrumen utama dalam resolusi konflik tidak lepas dari fungsi ganda TNI kala itu. “Resolusi Konflik dalam sistem otokrasi fokus pada pihak militer sebagai instrumen utama. Peran dari militer didukung oleh fungsi doktrin ganda mereka. Doktrin ini membentuk peran militer tidak hanya berfungsi sebagai basis pertahanan dan keamanan, tetapi juga masuk dalam urusan sosio-politik dan masyarakat Internal,” nilainya.

Konflik tidak lepas dari adanya pergolakan, aksi yang merusak dan kekerasan fisik yang melibatkan dua pihak. Untuk mengubah kekerasan menjadi perdamaian, Agus menilai dialog dan negosiasi digunakan untuk membangun jembatan yang menghubungkan pihak-pihak yang bertentangan yang terlibat dalam konflik. “Semakin Indonesia menjadi demokratis, semakin damai pula resolusi konflik yang dipakai. Resolusi Konflik damai berfokus pada dialog dan negosiasi dan tidak melibatkan kekuatan militer lagi,” imbuhnya.

Dalam penutupnya, Ia menambahkan sebenarnya Indonesia tidak pernah menghadapi konflik antar agama. Jika ada konflik yang menyerupai konflik antar agama, hal tersebut sebenarnya disebabkan oleh aspek non-agama seperti politik atau ekonomi. “Meski begitu dalam masyarakat yang multi etnik dan multi religi, konflik dengan penyebab yang bermacam-macam sebab dapat dengan mudah disebarkan dan diidentikkan dengan konflik antar etnic dan konflik antar agama. Hal ini merupakan tantangan bagi Indonesia di tengah cepatnya arus informasi, teknologi, dan media sosial,” tambahnya (bagas).

Tags: IndonesiamuhammadiyahResolusi Konflik
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Haedar Nashir

Haedar Nashir: Kehadiran Presiden Dukungan Moral Aksi 212

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In