BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 85 dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia berhimpun di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) yang berkedudukan di Banda Aceh. Acara yang berlangsung selama empat hari itu, 5-8 Desember 2016 itu memiliki beberapa agenda penting.
Berbagai kegiatan dilaksanakan Forum Dekan (Fordek) PTM Se-Indonesia di Banda Aceh. Di antaranya adalah pemilihan Koordinator Forum Dekan FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk periode berikutnya, konsolidasi program hingga agenda city tour ke beberapa situs wisata Aceh.
Selain itu, pada Selasa (6/12) para dekan mengikuti seminar bertajuk Economic Outlook 2017 yang dibahani oleh tiga narasumber. Masing-masing Dr Adnan Ganto MBA (Penasihat Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi/Komisaris Bank Morgan New York), Prof Dr Lincolin Arsyad (Ketua Majelis Dikti Perguruan Tinggi Muhammadiyah), dan Dr Aries Muftie (Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah).
Seminar yang dihadiri 300 peserta itu dibuka Plt Gubernur Aceh yang diwakili Staf Ahli Gubenur Aceh, Dr Iskandar A Gani MH. Acara berlangsung di Unmuha Convention Centre (UCC) Ahmad Dahlan yang baru selesai dibangun di Kampus Unmuha, kawasan Batoh, Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Plt Gubernur Aceh memberi apresiasi tinggi terhadap perhatian dan kiprah Muhammadiyah yang sejak lama hingga kini terus mendidik anak-anak bangsa. Keberadaan intelektual Muhammadiyah diharapkan mampu untuk terus memberikan kemajuan bagi bangsa.
Iskandar A Gani juga menyatakan, intelektual Muhammadiyah banyak yang mendapat tempat di hati masyarakat karena mengedepankan moralitas dan intelektualitas, serta selalu memberikan solusi yang sejuk dan humanis dalam persoalan-persoalan kebangsaan. Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menjadikan moralitas dan intelektualitas sebagai tagline kampus.
Terakhir, Plt Gubernur Aceh berharap FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, khususnya Unmuha Banda Aceh, mampu melahirkan intelektual-intelektual tangguh dan dapat menjadi teladan di tengah masyarakat.
“Lebih dari itu, kita mengharapkan perguruan tinggi Muhammadiyah mampu melahirkan lulusan yang cerdas, beriman, dan siap bersaing menghadapi era MEA yang mulai berlaku di Indonesia sejak 31 Desember 2015,” tutur Iskandar A Gani (Ribas/SI).