PADANG, Suara Muhammadiyah – PC IMM Kota Padang melalui PK IMM Kasman Singodimedjo mengadakan Seminar nasional kepemimpinan dalam perspektif Islam study kasus pilkada DKI di Aula Dt Mansyur IAIN Padang bersama Walikota Padang, Ahad (4/12).
Selain dihadiri ratusan mahasiwa IMM Padang, juga hadir Walikota Padang diwakili Camat Padang Utara Aditiwarman, narasumber Dosen Filsafat Islam UMSB Dr Riki Saputra dan Sekretaris MUI Sumbar Dr. Sobhan Lubis.
Walikota Padang yang diwakili Aditiawarman mengatakan bahwa konsep kepemimpinan dalam Islam perlu menjadi kajian dan perhatian para generasi muda Islam. “Karena mereka kelak akan menjadi pemimpin yang melanjutkan perjuangan amal makruf nahi mungkar di Indonesia,” ujarnya.
Dia berharap warga IMM dapat terus menjalin komunikasi dengan seluruh element bangsa agar terus berbuat aktif demi Muhammadiyah dan demi bangsa serta negara.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr Shofwan Karim Elhusein,MA memberikan apresiasi kepada IMM Kota Padang yang telah menyelenggarakan Seminar nasional kepemimpinan dalam perspektif Islam, kegiatan seminar ini perlu menjadi agenda rutin IMM Padang.
“Saya harapkan IMM Padang terus aktif dan fokus berbuat demi umat dan tetap teguh dalam khittah perjuangan Muhammadiyah,” katanya.
Ketua PC IMM Kota Padang Andre Saputra mengatakan kasus penistaan agam teleh menyedot energi bangsa ini, jadi kami IMM perlu hadir mengukuhkan eksistensi IMM dengan tidak saling menghujat dan memilih menguatkan rasa persaudaraan generasi muda muslim dan menguatkan jati diri sebagai anak warga Muhammadiyah.
Ketua Umum PK Singodimedjo, Rahmat Fadhilil Amri mengatakan kegiatan ini digelar untuk mensikapi situasi yang berkembang sekarang ini dengan adanya kasus penistaan agama dan mengukuhkan sikap IMM yang anti penistaan agama.
Narasumber Dr Riki Saputra menjelaskan persoalan Al-Maidah ayat 51 multi tafsir, namun kata auliya yang dimaknai teman dekat dan pemimpin itu jelas melarang memilih pemimpin yang non muslim.
Dalam konteks pilkada DKI, lanjutnya, kasus penistaan agam perlu diambil hikmah dan pelajaran berharga bagi kita semua, baik muslim maupun non muslim, sikap toleransi antar umat beragama harus terus dijaga sehingga kedepan tidak ada lagi orang yang melecehkan agama lagi (RI).