• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Desember 15, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Azyumardi Azra: Konflik Antarumat Beragama Karena Kurangnya Sensitivitas Kedua Belah Pihak

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
8 Desember, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
1
Azyumardi Azra: Konflik Antarumat Beragama Karena Kurangnya Sensitivitas Kedua Belah Pihak
Share

NUSA DUA, Suara Muhammadiyah – Cendekiawan muslim Prof Azyumardi Azra mengingatkan semua umat beragama untuk menjaga sensitivitas dalam mengekspresikan ritual keagamaan. Terlebih di tengah kondisi kemajemukan Indonesia. Semua pihak harus saling bertenggang rasa dan saling menahan diri.

“Saya melihat sering kali ada tensi ketegangan, konflik antarumat beragama, karena kurangnya sensitivitas kedua belah pihak. Harus sama-sama sensitif, tenggang rasa, dan menahan diri,” tuturnya di sela-sela acara Seminar Internasional tentang Islam, Demokrasi dan Tantangan Pluralisme dan Demokrasi, di Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Dalam menjalankan ajaran agama, kata Azyumardi, semua pihak harus menjalankannya dengan sebaik-baiknya dengan tetap menghormati pihak yang berbeda. Sehingga tidak menjalankan agama secara ekstrem, baik ektrem kiri maupun kanan. “Melaksanakan ajaran agama itu jangan terlalu menyala-nyala,” katanya.

Menurut Azyumardi, setiap orang boleh meyakini dan melaksanakan keyakinan agamanya. Hanya saja yang harus diingat tidak ada agama yang monolitik di dunia, apakah itu Islam dan juga Nasrani. Perbedaan tidak bisa dinafikan. Oleh karena itu, selalu dibutuhkan sensitivitas. “Kalau kita tidak sensitif, sikap seperti itu dapat menyinggung pihak luar atau pun dalam kelompok agama itu sendiri,” kata Azyumardi.

Terkait dengan kasus di Sabuga Bandung, Azyumardi menyatakan bahwa hal itu seharusnya tidak perlu terjadi. “Pembubaran acara Kebaktian Kebangunan Rohani yang digelar di Gedung Sabuga, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, dengan menghadirkan Pendeta Stephen Tong, seharusnya tidak perlu terjadi,” ujarnya.

Kejadian itu telah menyalahi watak dasar warga Indonesia yang toleran dan menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah. “Kejadian di Sabuga dikhawatirkan akan menjadi pemberitaan yang merusak citra Indonesia di mata internasional,” ungkapnya.

Seperti diketahui, acara Kebaktian Kebangunan Rohani yang digelar di Gedung Sabuga dengan menghadirkan Pendeta Stephen Tong itu terpaksa berakhir dini, Selasa malam (6/12) karena diinterupsi massa dari kalangan ormas tertentu.

Kelompok yang menamakan dirinya Pembela Ahlus Sunnah itu memaksa panitia pelaksana mengakhiri acara dengan alasan kebaktian harus digelar di gedung gereja, bukan di tempat umum. Gedung Sabuga sendiri ada di dalam kompleks Kampus ITB Bandung (Ribas).

Tags: Azyumardi Azramuhammadiyahumat beragama
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
PP Aisyiyah Semarakkan Kampanye 16 HAKTP

PP Aisyiyah Semarakkan Kampanye 16 HAKTP

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In